Adegan Memorable Mat Solar dalam Film Warkop 'Dongkrak Antik', Kritik Terhadap Layanan Kesehatan dan Metode Pendidikan


Mat Solar bersama Warkop Prambors menyampaikan kritik sosial terhadap pelayanan publik dan sistem pendidikan. (Foto: YouTube/ MVP Classic Video)
MerahPutih.com - Nasrullah, atau yang dikenal dengan sebutan beken Mat Solar, wafat di Jakarta dalam usia 62 tahun pada Senin malam (17/3).
Komedian yang dulunya bertubuh tambun ini, mengurus sejak kena stroke pada 2015. Sejak itu, dia lebih banyak menghabiskan waktu untuk penyembuhan. Namun, ikhtiarnya terhenti kemarin.
Jenazah Mat Solar dikebumikan di TPU Haji Daiman, Cimanggus, Ciputat, Tangerang Selatan Selasa, siang (18/3).
Mat solar sohor berkat sinetron komedi (sitkom) Bajaj Bajuri pada awal dekade 2000-an.
Namun, jauh sebelum itu, dia sebenarnya telah mengguratkan namanya di dunia komedi bersama kelompok lawak terkenal Warkop Prambors (Dono, Kasino, dan Indro).
Baca juga:
Profil Mat Solar: Komedian Legendaris yang Terkenal Lewat Sitkom Bajaj Bajuri
Peran Mat Solar dalam Warkop
Bersama trio Warkop, Mat Solar bermain dalam film berjudul Dongkrak Antik produksi 1982. Dia berperan sebagai pemuda yang terkena gangguan pendengaran dan bekerja di sebuah hotel.
Tiga rekan sekerja Mat Solar di hotel, yaitu Dono, Kasino, dan Indro juga punya 'kelemahan'. Dono pelupa, Kasino asal nyeplos, sedangkan Indro gagap.
"Kekurangan mereka membawa kita pada situasi komikal," kata Eddy Suhardy dalam buku Main-Main Jadi Bukan Main.
Nah, ada satu adegan Mat Solar yang memorable dalam Dongkrak Antik yang diunggah di Youtube. Dia berencana menjenguk pamannya yang dirawat di rumah sakit.
Karena Mat Solar agak kurang pendengaran, dia minta tolong Indro untuk membantunya bercakap-cakap dengan sang paman.
Mat Solar menanyakan ke Indro apa yang seharusnya ia tanyakan kepada pamannya.
Baca juga:
Skenario Ambyar Mat Solar
Indro menyusun kemungkinan skenarionya.
Indro mengusulkan sebaiknya Mat Solar bertanya bagaimana keadaan pamannya. Lalu Indro juga mengungkap kemungkinan jawaban paman Mat Solar, yaitu "sudah baik".
Indro menyebut Mat Solar tinggal menjawab, "Syukur, saya doakan semakin cepat."
Indro kemudian meminta Mat Solar bertanya soal makanan di rumah sakit. Kemungkinan jawabannya adalah "Yah, namanya orang sakit pasti diperhatikan. Makanan enak dan penuh nilai gizi."
Mat Solar disarankan membalas, "Luar biasa! makanan Paman sangat disesuaikan dengan keadaan Paman!"
Terakhir, Indro menyuruh Mat Solar bertanya tentang dokter yang merawat paman Mat Solar. Kemungkinan paman Mat Solar akan menjawab, "Dokternya betul-betul menyenangkan dan bertangan dingin."
Lalu Mat Solar harus menjawab dengan, "Hebat! Mereka tahu betul memilih dokter yang pantas untuk paman!"
Tibalah hari kunjungan ke rumah sakit. Ternyata semua skenario ambyar. Tak berjalan sesuai rencana.
Paman Mat Solar menjawab bahwa dia bakal cepat mati ketika ditanya bagaimana keadaannya. Mat Solar justru membalasnya dengan skenario Indro, "Syukur, saya doakan semakin cepat!"
Paman Mat Solar kaget mendengar itu. Namun, ia berusaha sabar.
Lalu paman Mat Solar bercerita betapa tidak enaknya makanan rumah sakit karena menyerupai makanan kuda ketika ditanyai soal makanan oleh Mat Solar.
Mat Solar masih menjawabnya sesuai skenario, "Makanan Paman sangat disesuaikan dengan keadaan paman."
Paman Mat Solar tambah terkejut, tapi masih bisa mengendalikan emosi.
Indro berusaha memberitahu Mat Solar bahwa skenario tak berjalan sesuai rencana, tapi ia terlalu gagap. Mat Solar pun melanjutkan pertanyaannya tentang dokter rumah sakit.
Paman Mat Solar masih menjawab pertanyaan Mat Solar tentang dokter rumah sakit. Kata pamannya, dia hanya dikasih mantri.
Parahnya, Mat Solar justru menjawab, "Hebat! mereka tahu betul apa yang pantas buat paman."
Paman Mat Solar mencak-mencak. Ia tak bisa menahan sabar lagi, mengarahkan tinjunya, dan mengusir Mat Solar serta Indro.
Baca juga:
Refleksi Sosial
Beberapa warganet mengomentari bahwa adegan itu bukan saja lucu, tapi juga refleksi atas pola layanan rumah sakit dan metode pendidikan ketika itu.
"Ni kalau dilihat lucu parah bikin ngakak. Tapi kalau diperhatikan, sebenarnya terselip kritik utk pelayanan publik di indonesia.... Salut deh, betul2 kreatif, masterpiece...!!" tulis @sadiomane953.
Lainnya menulis, "Scene ini ngeledek sistem pendidikan Indonesia saat itu... Sistem hapalan.."
Warganet lain menyoroti bagaimana film ini masih relevan dengan kondisi saat ini meskipun dibuat puluhan tahun lalu.
Kritik terhadap pelayanan publik dan sistem pendidikan menjadi pesan abadi yang terus relevan.
Mat Solar dan Warkop ingin menyampaikan pesan penting dengan cara yang menghibur, membuat orang tertawa sekaligus berpikir. (dru)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Musisi Legendaris Acil Bimbo Meninggal Dunia di Usia 82 Tahun

Jelang Pemakaman, Jenazah Ozzy Osbourne akan Dibawa Melewati Kota Birmingham

Ikon Gulat WWF Hulk Hogan Wafat di Usia 71 Tahun Akibat Serangan Jantung

Connie Francis, Penyanyi ‘Pretty Little Baby’, Meninggal di Usia 87 Tahun

Bersiaplah, Film Warkop DKI Bakal Di-reboot dengan Konsep Horor, Libatkan Sutradara Film 'Pee Mak'

Perjalanan Hidup Penuh Dedikasi Titiek Puspa di Industri Hiburan Tanah Air

Perfilman Nasional Berduka, Aktor Kawakan Ray Sahetapy Wafat di Usia 68 Tahun

Adegan Memorable Mat Solar dalam Film Warkop 'Dongkrak Antik', Kritik Terhadap Layanan Kesehatan dan Metode Pendidikan

Simon Fisher-Becker, Pemeran Hantu Hogwarts di 'Harry Potter' Meninggal pada Usia 63 Tahun
