Abu Vulkanik Gunung Anak Krakatau Selimuti Kota Cilegon dan Anyer


Abu vulkanik dari erupsi Gunung Anak Krakatau menyelimuti beberapa wilayah di kota Cilegon dan Anyer pada Rabu (26/12) petang WIB. Foto: Net
MerahPutih.com - Abu vulkanik dari erupsi Gunung Anak Krakatau menyelimuti beberapa wilayah di kota Cilegon dan Anyer pada Rabu (26/12) petang WIB.
Gunung Anak Krakatau memang tengah 'batuk' sejak Juni 2018. Bahkan, longsoran GAK diduga menjadi penyebab tsunami yang menerjang Banten dan Lampung pada Sabtu (22/12) lalu.

"Ya, benar itu memang abu vulkanik. Tapi, jangan panik kebetulan karena arah anginnya mengarah ke sini," kata BMKG dalam rilisnya di Jakarta, hari ini.
Terkait status GAK, BMKG tidak bisa memastikan kondisi terkini aktifitas GAK di Selat Sunda. Sampai saat ini, status GAK masih di level 2 alias waspada.
"Yang kami khawatirkan adalah longsorannya," imbuhnya.
Untuk itu, BMKG mengimbau kepada warga untuk memakai masker saat keluar rumah atau naik kendaraan bermotor.

"Abu vulkanik sedikit kasar, tidak seperti debu kotoran atau jalanan. Dijaga dan tetap tenang dan tidak perlu panik berlebih," pungkasnya. (*)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Erupsi Gunung Anak Krakatau: Abu Terlontar Setinggi 1.000 Meter dari Puncak

Gunung Anak Krakatau Erupsi, Polda Banten Minta Masyarakat Pesisir Pantai Waspada

Gunung Anak Krakatau Erupsi, Radius Bahaya 5 Kilometer

Titik Aman Erupsi Anak Krakatau 5 KM, Nelayan Diimbau Menjauh

Gunung Anak Krakatau Erupsi, Semburkan Abu Setinggi 1.000 Meter

Erupsi Gunung Anak Krakatau Setinggi 2.000 Meter

Gunung Anak Krakatau Erupsi Lagi, Kolom Abu Capai 500 Meter

Gunung Anak Krakatau Erupsi 11 Kali Selama Maret 2023

Gunung Anak Krakatau Alami Letusan Abu Setinggi 500 meter

Gunung Anak Krakatau Erupsi, Masyarakat Diminta tidak Mendekat
