9 Klub Liga 2 Masih Menunggak Gaji Pemain


Pemain PSMS saat menggelar latihan (ANTARA/Juraidi)
MerahPutih.com - Kompetisi Liga 2 2023/2024 akan digelar pada 10 September 2023. Menjelang kick-off, terdapat sembilan klub yang masih menunggak gaji pemain.
Berdasarkan data Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), Jumat (1/9), kesembilan tim itu adalah Gresik United, Persijap Jepara, Kalteng Putra, PSMS Medan.
Baca Juga
Kemudian, ada PSPS Riau, Persiraja Aceh, Semen Padang FC, Persikab Bandung dan PSKC Cimahi.
Berdasarkan data-data di atas, total kewajiban yang harus dibayar kesembilan klub tersebut mencapai Rp 5.447.593.540.
CEO APPI, M. Hardika Aji mengingatkan dan meminta kepada Klub-Klub tersebut di atas untuk dapat segera melunasi kewajibannya sebelum dimulainya Liga 2.
"Kami juga meminta kepada PSSI dan PT LIB untuk dapat mengawal dan memverifikasi karena salah satu aspek Club Licensing Regulation untuk dapat mengikuti kompetisi selanjutnya adalah terkait faktor finansial dan adanya potensi hukuman bagi klub yang belum memenuhi kewajiban terhadap pemain sebagaimana tercantum dalam regulasi FIFA," tuturnya di Jakarta.

Hardika menerangkan, pada Liga 2 musim lalu, dapat berjalan dengan tanpa adanya sisa kewajiban yang belum terselesaikan. Jika pada musim baru 2023/2024 ini masih terdapat tunggakan pada saat liga sudah digulirkan, lanjut dia, jelas telah terjadi penurunan kualitas kompetisi pada tahun ini.
Selain kasus-kasus di atas, para pemain PSKC Cimahi dan Persikab Bandung, melalui APPI pernah mengajukan gugatan kepada NDRC Indonesia terkait kasus penyelesaian kewajiban pembayaran hak-hak pemain, namun NDRC Indonesia tidak dapat memproses gugatan yang APPI kirimkan dikarenakan di dalam kontrak kerja antara pemain dengan Klub PSKC Cimahi maupun Klub Persikab Bandung keduanya sama-sama menyebutkan bahwa:
“Apabila di kemudian hari terjadi perselisihan maka Pemain dan Klub sepakat akan menyelesaikannya secara musyawarah dan kekeluargaan. Para pihak tidak akan membawa permasalahan kepada National Dispute Resolution Chamber (NDRC).”
Baca Juga
Fiorentina Anggap Tawaran Manchester United untuk Sofyan Amrabat Sebuah Penghinaan
Klausul dalam kontrak tersebut tentu sangat merugikan pemain. Klausula sebagaimana tersebut juga sangat ironis dan tidak sejalan dengan yurisprudensi umum FIFA DRC serta tidak sesuai dengan SPC (Standard Player’s Contract) yang telah dibuat oleh PSSI.
Perlu digaris bawahi bahwa pemilihan badan penyelesaian sengketa melalui NDRC Indonesia dalam SPC telah disepakati setelah melalui proses negosiasi yang panjang antara perwakilan klub, perwakilan pemain (APPI) dan PSSI yang disupervisi oleh FIFA.
“Sangat tidak dapat diterima bahwa anggota PSSI, dalam hal ini Klub PSKC Cimahi dan Persikab Bandung melanggar peraturan ini dan merugikan hak-hak pemain yang berarti juga Klub-klub tersebut tidak menghargai dan menghormati NDRC Indonesia yang merupakan Pilot Project-nya FIFA dan PSSI," ucap Head Legal APPI, Jannes Silitonga.
Selain masalah penyelesaian tunggakan gaji oleh Klub Liga 2, APPI juga telah menerima puluhan laporan dari pemain yang mengalami masalah dengan permintaan Surat Keluar dari Klub ketika akan melakukan perpindahan ke Klub yang lain.
APPI menginformasikan bahwa sehubungan dengan adanya regulasi FIFA RSTP (Regulations on Status and Transfer Players) Edisi bulan Maret 2023, Pasal 6 ayat 5, yang menyebutkan bahwa:
'Dalam kasus di mana sekretariat umum FIFA mengizinkan pendaftaran di luar periode pendaftaran berdasarkan pengecualian dalam ayat 3 a), setiap ketentuan peraturan domestik atau perjanjian kontrak yang membutuhkan persetujuan dari klub sebelumnya untuk mendaftarkan pemain akan batal demi hukum. Dalam kasus di mana kontrak kerja pemain telah berakhir, maka persetujuan dari mantan klub tidak diperlukan untuk mendaftarkan pemain tersebut'
APPI berharap agar Sepak bola Indonesia melalui PSSI dan PT LIB dapat menerapkan regulasi FIFA RSTP tersebut di atas ke dalam regulasi Liga 1 dan Liga 2 Indonesia, mengingat banyaknya kesimpangsiuran atas aturan terkait Surat Keluar yang terjadi selama ini yang sangat merugikan pemain.
APPI mewakili seluruh pesepakbola profesional di Indonesia berharap akan ada penyelesaian segera atas tunggakan-tunggakan maupun permasalahan-permasalahan di atas, agar musim kompetisi 2023/2024 untuk Liga 2 dapat berjalan dengan baik dan lancar. (*)
Baca Juga
Tujuh Pemain Dipanggil Timnas Indonesia, Borneo FC Tak Merasa Khawatir Lawan Persebaya
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Semen Padang Vs PSBS Biak: Badai Pasifik akan Main Kompetitif dan Tanpa Beban, Kabau Sirah Wajib Ekstra Waspada

Jadwal Siaran Langsung dan Live Streaming Super League 2025/2026 Hari Ini: Semen Padang Vs PSBS Biak, Persita Kontra PSM

PSMS Punya Presiden Klub Baru, Fendi Jonathan Pimpin ‘Ayam Kinantan’ kembali ke Level Atas

Hasil Super League 2025/2026: Bangkit, Dewa United Banten FC Sikat Persik 3-1

Jadwal Super League 2025/2026 Jumat Ini: Arema FC Vs Bhayangkara, Dewa United Berhadapan Persik

Hadapi PSM Makassar, Semen Padang Ketagihan Menang

3 Poin yang Menggembirakan bagi Pelatih Persib Usai Tekuk Semen Padang

Semen Padang Selamat dari Degradasi, Pelatih Eduardo Almeida: Istimewa

Jadwal Lengkap Pekan 34 atau Terakhir Liga 1 2024/2025: 3 Tim Berjuang Lolos Jeratan Degradasi

Hasil Lengkap Pekan 33 dan Klasemen Liga 1: Persis Solo dan Madura United Lolos Degradasi, 3 Tim Masih Harus Berjuang
