7 Sifat Ini Bisa Membuat Para Pria Berpaling dari Kamu

KETIKA mencari calon pasangan, penting untuk terlebih dulu mengevaluasi apakah seseorang itu menarik atau tidak. Karena memang tidak ada orang yang sempurna, dan ketika itu tentang asmara sebagian besar merupakan keputusan yang muncul dari hal positif, melebihi hal-hal negatif lainnya.

Konon, terdapat batasan untuk hal yang bisa dikompromikan. Situs survei Jepang Minna no Koe pernah mengajukan pertanyaan "Karakteristik apa dari seorang perempuan yang akan membuat Anda berpikir tidak mungkin untuk memiliki asmara dengannya?" jawaban dihitung dari 869 responden pria, dan di bawah ini adalah tujuh rintangan yang tidak dapat disangkal:

1. Cara Berbicara dan Bahasa Tubuh yang Maskulin

Sementara dalam bahasa apa pun memiliki kata dan frase tertentu yang lebih mungkin digunakan oleh satu gender daripada yang lain, penggambarannya sangat mencolok dalam bahasa Jepang, meskipun, di mana perempuan dan pria sering menggunakan kata-kata yang berbeda bahkan untuk kata ganti "aku", dan ketika perempuan berbicara dengan gaya yang melebihi tingkat macho dari yang biasa dilakukan lawan jenisnya, beberapa pria mengatakan bahwa mereka tidak dapat mengatasi hal tersebut. Sifat ini dipilih oleh 6% responden.

2. Sering Mengeluh Tidak Bahagia

Sementara tidak ada yang menyukai orang yang sering mengeluh, meninggalkan seseorang saat kencan berpotensi hanya karena saat itu ia sedang tidak bahagia, mungkin kedengarannya sangat dingin. Pada saat yang sama, cukup umum diketahui bahwa kurang nyaman rasanya mengencani seorang yang kerap mengeluh, yang mungkin menjelaskan mengapa para pria tidak memilih untuk menjalin hubungan dengan seorang perempuan jika interaksi diantara keduanya berkisar seputar ketidakpuasan. Sifat ini dipilih oleh 6,3% responden

3. Hanya Perhatian pada Orang yang Disukai / Pilih Kasih

Bisa dikatakan ini adalah bagian "satu-satunya" yang menjadi penghalang dalam urusan ini, yang mungkin tidak begitu mengejutkan di masyarakat seperti Jepang atau di Indonesia, di mana cara berpikir kelompok dan menunjukkan kepedulian terhadap perasaan orang lain secara teratur dianggap sebagai kebajikan dari tatanan tertinggi. Sifat ini dipilih oleh 6,9% responden.

4. Mental Egois Seperti Seorang Putri

Sisi lain yang tidak terlalu memperhatikan orang lain, ‘bendera merah’ ini memiliki masalah tambahan bahwa pasangan dari perempuan yang memiliki sifat seperti ‘tuan putri’ harus memperhatikan setiap keinginannya. Sifat ini dipilih oleh 18% responden.

5. Senang Ketika Membicarakan Keburukan Orang lain

Bahkan ketika jika kamu setuju dengan sentimennya, cukup sulit untuk menikmati waktumu dengan seorang perempuan yang gemar membicarakan keburukan orang lain dari belakang, karena siapa yang tahu apa yang akan dibicarakan seorang perempuan dengan sifat tersebut tetang pasangannya ketika tidak sedang bersama? Sifat ini dipilih oleh 19,3% responden.

6. Boros dan Suka Menghaburkan Uang

Berpikirlah untuk jangka panjang, tinggal bersama pasangan romantis berarti tidak hanya berbagi rumah, tapi juga keuangan, dan banyak responden yang berpikir panjang tidak menyukai gagasan untuk mencari pacar atau pasangan yang tidak dapat mengendalikan pengeluaran. Sifat ini dipilih oleh 19,4% responden.

7. Tidak Memikirkan Kebersihan

Dan akhirnya, sifat yang paling banyak dipilih oleh responden adalah, dengan cara tertentu, kebalikan dari respons poin sebelumnya. Padahal keuangan yang buruk merupakan masalah serius bagi pasangan untuk jangka panjang, masalahnya jauh lebih banyak pada hal ini: Jika kebersihan seseorang perempuan merusak suasana hati melalui visual ataupun penciuman.

Mengapa kebersihan yang buruk menerima lebih banyak suara dari responden pria? Mungkin karena kesengsaraan keuangan bisa jadi hasil dari pilihan masa lalu yang buruk, efek yang akan berlangsung berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, dari perubahan gaya hidup yang sulit dipilah.

Di sisi lain, banyak masalah kebersihan dapat dihilangkan dengan mandi teratur dan perawatan dasar, dan jika seseorang masih menemukan tindakan penanggulangan itu terlalu merepotkan setelah mencapai usia dewasa, dia (perempuan) mungkin akan sulit mengubah sikapnya di masa depan. (ADP)