6 Amalan Sunnah sebelum Salat Iduladha

MerahPutih.com - Umat muslim di Indonesia akan merayakan Hari Raya Iduladha 2024 pada Senin (17/6) besok. Namun, ada amalah sunnah yang perlu dijalankan sebelum melakukan salat Iduladha.

Seluruh umat muslim pun dianjurkan untuk melakukan amalan-amalan tersebut. Jika sunnah ini dilakukan, maka akan mendapatkan pahala. Jika tidak dilakukan, maka tidak mendapatkan dosa.

Mengutip NU Online, Iduladha juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban atau Hari Raya Haji. Sebab, pada hari itu, umat Islam melaksanakan ibadah kurban dan haji.

Baca juga:

MUI Bandung Jelaskan Hukum Salat Iduladha di Rumah

6 Amalan Sunnah sebelum Salat Iduladha

Berikut ini adalah enam amalan sunnah yang perlu dilakukan sebelum salat Iduladha:

1. Mengumandangkan Takbir

Pertama, mengumandangkan takbir di masjid, musala, dan rumah-rumah, yang dimulai dari malam hari raya Iduladha hingga hari terakhir 13 Dzulhijjah atau dikenal sebagai hari tasyrik.

Pada malam tersebut, umat muslim juga dianjurkan untuk mengagungkan, memuliakan, dan menghidupkan suasana dengan takbir.

2. Mandi

Mandi saat salat Id dapat dilakukan sejak tengah malam sebelum waktu Subuh. Namun, hal yang lebih utama adalah setelah Subuh.

Hal ini dikarenakan tujuan mandi adalah membersihkan tubuh dari bau tidak sedap dan menyegarkan badan, sehingga mandi mendekati waktu berangkat ke masjid merupakan yang terbaik.

Jika mandi dilakukan setelah tengah malam, maka kemungkinan bau badan dan kelelahan bisa muncul sebelum waktu shalat Id tiba.

Baca juga:

Chef Devina Hermawan Bagikan Resep Sambal Paru untuk Hidangan Iduladha

3. Gunakan Wewangian atau Parfum

Selanjutnya, umat muslim dianjurkan untuk menggunakan wewangian, memotong rambut, hingga memotong kuku. Aktivitas ini bisa dilakukan kapan saja asal situasinya memungkinkan. Contohnya, bisa dilakukan seminggu sekali menjelang pelaksanaan salat Jumat.

4. Kenakan Pakaian yang Bersih

Kemudian, umat muslim dianjurkan mengenakan pakaian yang bersih dan suci. Jika memungkinkan, maka juga disarankan untuk mengenakan pakaian putih dan menggunakan serban. Lalu, direkomendasikan bagi kaum laki-laki yang akan mengikuti shalat Id atau menjaga keamanan.

Bagi perempuan, disarankan untuk mengenakan pakaian sederhana atau pakaian sehari-hari yang biasa digunakan. Jika berdandan atau berpakaian berlebihan, serta menggunakan wewangian berlebihan, maka akan dianggap makruh.

Baca juga:

IDEAS Petakan Daerah Miskin Konsumsi Daging di Indonesia Jelang Iduladha

5. Berjalan Kaki Menuju Masjid

Saat menuju ke masjid atau tempat shalat Id, maka disarankan untuk berjalan kaki. Bagi yang sudah lanjut usia atau tidak mampu berjalan, maka boleh menggunakan kendaraan.

Berjalan kaki memungkinkan seseorang untuk bertegur sapa, mengucapkan salam, hingga bermusafahah dengan sesama umat muslim.

Kemudian, dianjurkan pula berangkat lebih awal agar mendapatkan shaf atau barisan depan, sambil menunggu shalat Id dilaksanakan. Kemudian, bisa bertakbir secara bersama-sama di masjid dengan para jemaah yang hadir.

6. Makan setelah Salat Id

Sedangkan saat Hari Raya Iduladha, disarankan untuk makan setelah menyelesaikan salat Id. Hal ini berbeda dengan Hari Raya Idulfitri, yang disarankan untuk makan sebelum salat Id.

Pada zaman Nabi Muhammad SAW, makanan yang biasa dikonsumsi setelah shalat Iduladha adalah kurma dalam jumlah ganjil, seperti satu biji, tiga biji, atau lima biji. Sebab, kurma merupakan makanan pokok orang Arab pada masa itu.

Di Indonesia, meski nasi adalah makanan pokok, jika ada kurma maka disarankan untuk mengonsumsinya terlebih dahulu. Jika tidak ada kurma, maka nasi atau makanan pokok lainnya juga dapat digunakan sebagai pengganti. (tka)