5 Nilai yang Bisa Dimaknai dari Hari Sumpah Pemuda


Sejarah sumpah pemuda, lengkap dengan isi teks. Foto Museum Sumpah Pemuda
Merahputih.com - 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Pada tahun 2024, Sumpah Pemuda memasuki 96 tahun.
Kendati demikian, bukan berarti Semangat pemuda menjadi lesu. Ada 5 hal merefleksikan perayaan Sumpah Pemuda.
Dilansir dari Instagram @Kemenpora, perayaan Hari Sumpah Pemuda ke 96 bertajuk "Maju Bersama Indonesia Raya" dengan nilai-nilai yang bisa dimaknai dari tema tersebut sebagai berikut:
1. Kebersamaan dalam Keberagaman
Pemuda Indonesia berasal dari latar belakang suku, budaya, agama, dan bahasa yang berbeda, namun Sumpah Pemuda mengajarkan pentingnya kebersamaan. Refleksi ini mengajak pemuda untuk menghargai dan menghormati keberagaman, menjadikan perbedaan sebagai kekuatan dalam upaya mencapai cita-cita Indonesia Raya yang bersatu.
2. Semangat Kolaborasi dan Gotong Royong
Tema “Maju Bersama” mengajak pemuda untuk berkolaborasi, bukan hanya berkompetisi. Ini bisa diwujudkan dengan gotong royong di berbagai bidang, baik itu dalam pendidikan, ekonomi, teknologi, atau seni. Kolaborasi antarpemuda akan mempercepat kemajuan Indonesia dalam menghadapi tantangan global.
3. Inovasi dan Kreativitas untuk Kemajuan Bangsa
Pemuda di era modern memiliki peluang besar untuk berkarya melalui inovasi dan teknologi. Dengan semangat “Maju Bersama,” pemuda diharapkan terus berinovasi di berbagai bidang, seperti teknologi, sains, seni, dan budaya, demi membawa Indonesia lebih maju dan dikenal di kancah internasional.
4. Pemuda Sebagai Agen Perubahan Sosial
Pemuda memiliki energi dan idealisme yang tinggi. Mereka bisa menjadi agen perubahan untuk berbagai isu sosial, seperti pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan keadilan sosial. Refleksi ini mengajak pemuda agar berperan aktif dalam perubahan positif yang mendorong kemajuan masyarakat dan memperkuat persatuan.
5. Komitmen terhadap Nilai-Nilai Kebangsaan
Sebagai generasi penerus, pemuda perlu terus menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme, mencintai tanah air, dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Dengan kesadaran akan nilai kebangsaan yang kuat, pemuda dapat menjaga keutuhan Indonesia, merawat kedamaian, dan berkontribusi dalam pembangunan Indonesia yang mandiri dan berdaya saing global.
Ada perjalanan panjangnya untuk sampai ke angka 96 peringatan Hari Sumpah Pemuda. Di mana para pemuda Indonesia yang dari berbagai latar belakang daerah, suku, dan agama, menyatukan keyakinan mereka bahwa tumpah darah, bangsa, dan bahasa persatuan: ialah Indonesia. Keyakinan itu lalu disebarluaskan untuk dijadikan asas bagi semua perkumpulan kebangsaan Indonesia setelah peristiwa Kongres Pemuda Kedua.
Kongres Pemuda Kedua digagas oleh Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggotakan pelajar dari seluruh Indonesia.
Dibuatnya Kongres ini guna memperkuat rasa persatuan dan kebangsaan. Para pemuda mengadakan pertemuan terlebih dahulu pada 3 Mei 1928 dan 12 Agustus 1928. Mereka membahas tentang pembentukan panitia, susunan acara kongres, waktu, tempat, dan biaya.
Berlanjut, Kongres Pemuda Kedua diselenggarakan pada 27-28 Oktober 1928 di tiga lokasi berbeda, yaitu gedung Katholieke Jongenlingen Bond, Oost Java Bioscoop, dan Indonesische Clubgebouw (Rumah Indekos, Kramat No. 106).
Kepanitiaan kongres terdiri dari Ketua Sugondo Djojopuspito (PPPI), Wakil Ketua R.M. Djoko Marsaid (Jong Java), Sekretaris Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond), Bendahara: Amir, Sjarifudin (Jong Bataks Bond), Pembantu I Johan Mahmud Tjaja (Jong Islamieten Bond), Pembantu II R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia), Pembantu III R.C.L. Sendoek (Jong Celebes), Pembantu IV Johannes Leimena (Jong Ambon), Pembantu V Mohammad Rochjani Su’ud (Pemoeda Kaoem Betawi).
Dari pertemuan kongres, maka ditemukan Sumpah Pemuda Indonesia. Yang seperti kita dengar hari ini.
Pertama. Kami putera dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. Kedua, kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Ketiga, kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasanya Indonesia. (Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Sumpah Pemuda, Ratusan Prajurit Keraton Bentangkan Bendera Merah Putih 1.000 Meter

5 Nilai yang Bisa Dimaknai dari Hari Sumpah Pemuda

Sejarah Sumpah Pemuda: Ikrar Kebangsaan yang Memperkuat Persatuan Indonesia

5 Lagu Penuh Semangat untuk Peringati Sumpah Pemuda

Tema dan Makna Filosofis Logo Baru Peringatan Sumpah Pemuda

Peringati Sumpah Pemuda, Ganjar Dorong Anak Muda Lakukan Reaktualisasi

Mahfud MD Sebut Indonesia Emas 2045 Harus Diwujudkan oleh Generasi Muda

Peringati Sumpah Pemuda, Presiden Bicara Peluang Besar Capai Indonesia Emas 2045

Sumpah Pemuda Jadi Momentum Anak Muda Majukan Bangsa Indonesia
