5 Klub dengan Rekor Tak Terkalahkan di Liga Top Eropa


Arsenal saat memenangkan Liga Inggris 2003/2004. Foto: Arsenal
MerahPutih.com - Catatan tak pernah kalah dari satu tim merupakan pencapaian yang positif. Hal tersebut pun menunjukkan apabila sebuah tim mampu menjaga konsistensinya untuk terus meraih hasil positif.
Apalagi, di era sepak bola modern ini tak mudah menjaga konsistensi dengan padatnya jadwal kompetisi, khususnya di lima liga top Eropa dengan persaingan di level tertinggi.
Namun, ada beberapa klub yang memasuki catatan rekor di Eropa dalam kategori tersebut. Seperti saat ini klub tradisional Portugal, Porto, mencatatkan rekor di Primeira Liga dengan catatan tak pernah kalah di 57 laga - rekor baru di kompetisi.
Baca juga:
PSSI dan FIFA Cegah Perubahan Iklim Lewat Sepak Bola Ramah Lingkungan
Seperti dilansir BolaSkor.com, ada lima tim top di liga Eropa selain Porto, yang pernah memiliki catatan unbeaten terpanjang. Siapa saja? Berikut ini ulasannya:
1. Arsenal (2003-2004)
Tidak aneh jika klub ini ada di urutan satu. The Invincibles Arsenal kala menjuarai titel Premier League pada 2004 belum disamai atau dilakukan klub lain, terutama kala itu dengan rivalitas panas Arsenal dan Manchester United.
Persaingan sengit terjadi di antara kedua tim dan juga dua manajer, Arsene Wenger dan Sir Alex Ferguson. Rekor itu tak mencapai angka 50 karena Arsenal kalah 0-2 dari Man United di Old Trafford.
2. Barcelona (2017-2018)

Barcelona mengakhiri era Luis Enrique dengan tujuh kemenangan beruntun, termasuk kemenangan di El Clasico, lalu penggantinya Ernesto Valverde melanjutkan pekerjaan Enrique dan memberikan keseimbangan.
Barcelona di masa kepelatihan Valverde tidak terlalu agresif tapi juga tidak bertahan. Levante jadi tim yang menghentikan rekor itu ketika menang dalam drama sembilan gol - Levante menang 5-4.
3. AC Milan (1991-1993)

Pada masa ketika Serie A Italia masih 'cantik', menjadi liga terbaik dunia, serta menarik atensi bintang-bintang Eropa persaingan terjadi ketat di kurang lebihnya enam tim. Milan pada medio 1991-1993 dilatih Fabio Capello.
Dua Scudetto diraih Milan pada medio tersebut dan Il Rossoneri punya catatan impresif 58 laga tak pernah kalah. Parma jadi tim yang menghentikan rekor Milan yang masih bertahan sampai saat ini di Eropa.
Baca juga:
4. Bayern Munchen (2012-2014)

Selepas treble winners bersejarah Jupp Heynckes Bayern Munchen memasuki era baru bersama Pep Guardiola. Pelatih dari Spanyol langsung menanamkan filosofi permainannya, Bayern hanya tiga kali imbang di 28 laga pertamanya di Bundesliga.
Pasca mengamankan titel Bundesliga perlahan Bayern kehilangan fokus, lalu menderita dua kekalahan beruntun dari Ausburg dan Borussia Dortmund. Rekor unbeaten Bayern terhenti di angka 53.
5. PSG (2015-2016)

Pada musim 2014-2015 PSG (Paris Saint-Germain) memenangi treble domestik - sempat kalah dari Bordeaux, lalu di musim berikutnya treble itu berlanjut. Dalam kurun waktu tersebut PSG tak terkalahkan di 36 laga.
Catatan itu terhenti di pekan 28, tetapi fakta bahwa Ligue 1 didominasi PSG dengan kekuatan uang dan barisan pemain bintang mereka bukan hal baru lagi. (*)
Baca juga:
Unai Emery Ukir Rekor Setelah Bawa Villarreal ke Semifinal Liga Champions
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Jadwal Timnas U-17 vs Makedonia Utara: Uji Coba Jelang Piala Dunia 2025

Harga Asli Transfer Florian Wirtz Terungkap! Liverpool Berpotensi Kena Biaya Tambahan

Gianluigi Donnarumma Tiba di Manchester City, Siap Berjuang Habis-habisan di Premier League

Chelsea Hadapi 74 Dakwaan Terkait dengan Pembayaran Agen, Terancam Sanksi Denda hingga Larangan Transfer

Cuma Beda Tipis! Ousmane Dembele Kalahkan Lamine Yamal di Onze d'Or 2025

Bangga Banget! Indonesia Bawa Pulang 4 Emas di World Cup Beach Woodball Championship 2025

Semen Padang Vs PSBS Biak: Badai Pasifik akan Main Kompetitif dan Tanpa Beban, Kabau Sirah Wajib Ekstra Waspada

Cedera Lutut, Omar Marmoush Dipastikan Absen Lawan Manchester United

Rahasia Terungkap! Gavi dan Lamine Yamal Pernah Hampir Gabung Bayern Munich

Pemain Terakhir 'Bomb Squad' Manchester United Ditawar Tim Turkiye, Cuma Punya 48 Jam untuk Tentukan Nasibnya
