5 Alasan Parma Tidak Sekadar Bersaing Lolos dari Degradasi Musim Ini


Parma Calcio. Foto: Zimbio
MerahPutih.com - Kemenangan atas Cagliari dengan skor 2-0 juga melanjutkan tren positif setelah Parma sukses mempermalukan tim kuat FC Internazionale, 1-0, giornata sebelumnya.
Secara keseluruhan, meski sempat menelan kekalahan 1-2 dari Juventus dan 0-1 dari Spal plus imbang 2-2 kontra Udinese, Parma selalu membuktikan bisa mengimbangi permainan lawan.
Catatan ini sekaligus menjadikan Parma sebagai tim promosi dengan performa paling menjanjikan.
BolaSkor.com pun memiliki beberapa alasan Parma memiliki senjata untuk tidak sekadar berjuang lolos dari jeratan degradasi.
1. Pelatih Tahu Betul Seluk Beluk Tim

Sosok kunci pertama tentu Roberto D'Aversa sebagai pelatih. Dia menangani tim sejak Desember 2016 atau saat Parma masih berjuang di Serie C. Berkat kontribusi D'Aversa pula, Parma sukses meraih promosi pada tiga musim secara berturut-turut (dari Serie C ke Serie B kemudian ke Serie A). Sebelumnya tidak ada tim Italia yang bisa meraihnya. Kini saat Parma menjejak ke Serie A, D'Aversa tahu betul seluk beluk tim.
2. Memiliki Pemain Senior dengan Jam Terbang Tinggi

Jelang Serie A 2018-19, bisa dibilang aktifitas transfer Parma lebih baik dari dua tim promosi lain: Empoli dan Frosinone. Manajemen berhasil merekrut beberapa pemain penting dan deretan pemain ini memiliki jam terbang mumpuni saat harus bersaing di kompetisi kasta tertinggi. Sebut saja bek tengah senior asal Portugal, Bruno Alves. Di pos kiper ada eks Napoli, Luigi Sepe. Di lini depan, tim bahkan diperkuat pemain yang sudah mengenal betul atmosfer Serie A yaitu Gervinho (eks AS Roma) dan Roberto Inglese (eks Chievo Verona).
3. Lini Depan Menakutkan

Walau berstatus tim promosi, lini depan Parma sangat layak disebut salah satu paling menakutkan di Serie A musim ini. D'Aversa bisa memanfaatkan ketajaman Inglese di dalam kotak penalti. Kemudian Parma juga memiliki dua pemain cepat: Gervinho dan Antonio Di Gaudio, sangat bermanfaat dalam situasi serangan balik. Tidak heran, Inglese dan Gervinho sama-sama sudah membukukan dua gol.
4. Pemain Muda Potensial

Salah satu kunci Parma bisa tampil cepat lantaran mempunyai banyak pemain dengan kaki-kaki cepat yang dihasilkan para pemain muda. Paling menjanjikan tentunya pencetak gol semata wayang ke gawang Inter, Federico Dimarco, berusia 20 tahun. Kemudian gelandang bertahan, Leo Stulac, 23 tahun.
5. Faktor Historis

Faktor terakhir yang tidak boleh dilupakan adalah soal historis. Sebelum dicap bangkrut Maret 2015, Parma merupakan salah satu tim yang sangat disegani pada pertengahan 1990-an dan awal 2000-an. Periode tersebut, tim pernah juara dua kali Piala UEFA, Piala Winners, sampai Piala Italia. Tidak heran tim pernah diperkuat pemain kelas dunia seperti Roberto Sensini, Fabio Cannavaro, Gianluigi Buffon sampai Lilian Thuram. (*)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Jadwal Sepakbola 14-16 September 2025: Laga Seru dari Liga Champions Asia, Serie A, dan La Liga

Hujan Gol di Derby d'Italia: Juventus Perkasa, Inter Cuma Menang Penguasaan Bola

Cuma Sekali Main dan Kartu Merah! Dele Alli Resmi Tinggalkan Como

Hasil Liga Italia: Inter Milan Buka Musim Baru dengan Kemenangan Telak 5-0 atas Torino

Liga Italia Serie A 2025/2026 Dimulai Akhir Minggu Ini, Simak Jadwal Pekan Pertama

Jadwal Bola 20–25 Agustus 2025: Duel Panas dari Eropa hingga Indonesia!

Here We Go! Liverpool Selangkah Lagi Dapatkan Giovanni Leoni

Pakar Transfer Italia Sebut Jay Idzes Sepakati Kontrak 4 Tahun di Torino

Update Terbaru Bursa Transfer 2025: Rumor Comuzzo, Højlund, hingga Sterling

Nasib Pemain Serie A di Ujung Tanduk! Gaji Bakal Dipotong Jika Timnya Degradasi
