4 Legenda yang Jadi Pahlawan Kesiangan di Piala Dunia

Andika PratamaAndika Pratama - Rabu, 11 Juli 2018
4 Legenda yang Jadi Pahlawan Kesiangan di Piala Dunia

Paolo Rossi. Foto: Net

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Piala Dunia 2018 sudah memasuki fase penentuan. Prancis menjadi tim pertama yang memastikan satu tiket ke final usai mengalahkan Belgia dengan skor 1-0.

Sebiji tiket lagi akan diperebutkan oleh Kroasia yang akan berduel dengan Inggris di semifinal yang berlangsung di Stadion Luzhniki, Kamis (12/7) dini hari WIB.

Dari empat tim yang akan bertarung muncul sosok yang menonjol di fase knockout. Sedangkan di fase grup sang pemain tidak menampilkan performa maksimal. Pemain seperti ini layak disebut sebagai pahlawan kesiangan.

Sebut saja Andrej Kramaric dari Kroasia. Pemain acap masuk sebagai pemain pengganti sejak laga pertama melawan Nigeria. Namun kontribusinya di fase grup tergolong minim. Namun, sebuah gol lewat tandukannya yang menyamakan kedudukan saat melawan Rusia di perempat final melambungkannya menjadi pahlawan.

Hal serupa terjadi kepada bek Inggris Harry Maguire. Tampil tidak menonjol pada fase grup, bek Leicester City menjelma menjadi pahlawan dengan mencetak gol pembuka The Three Lions ke gawang Swedia di perempat final.

Berikut empat legenda yang menjadi pahlawan kesiangan dalam sejarah Piala Dunia.

1. Pele (1958)

Pele di Piala Dunia 1958

Piala Dunia 1958 acap disebut sebagai turnamen-nya Pele. Tapi tidak banyak orang yang mengingat jika Pele absen pada dua laga pertama Brasil. Cedera saat pemanasan membuat Pele, yang saat itu berusia 17 tahun harus menepi.

Brasil kemudian memberi kepercayaan kepada Jose Alfatini, pemain yang beberapa tahun kemudian membela Italia. Pele baru tampil pada laga terakhir grup melawan Uni Soviet. Namun kontribusi Pele pada laga itu sangatlah minim.

Namun di babak knockout, Pele meledak. Lewat aksi spektakulernya Pele membuat gol ke gawang Wales. Pada laga berikut, Pele mencetak hat-trick saat Brasil membekap Prancis 5-2 di semifinal. Di final, Pele menjadi pahlawan dengan menyumbang dua gol ke gawang tuan rumah, Swedia.

2. Geoff Hurst (1966)

Gol Geoff Hurst ke gawang Jerman Barat di Piala Dunia 1966

Geoff Hurst merupakan pahlawan Inggris saat menjadi juara pada Piala Dunia 1966 di rumah sendiri. Hurst pun kemudian mendapatkan gelar Sir atas kontribusinya, mencetak hat-trick di final melawan Jerman.

Namun Hurst sebenarnya bukanlah striker utama The Three Lions. Hurst hanyalah pemain pelapis dari mesin gol Inggris, Jimmy Greaves. Namun, sepanjang putaran pertama Greaves gagal mencetak gol dan menderita cedera yang membuatnya absen di perempat final melawan Argentina.

Pada laga kontra Argentina, Hurst yang tampil menggantikan seniornya, langsung menjadi pahlawan dengan mencetak satu-satunya gol pada laga tersebut. Hurst kembali bermain di semifinal.

Pada laga final, pelatih Inggris Sir Alf Ramsey sempat bimbang apakah tetap memainkan Hurst atau Greaves yang sudah pulih. Ramsey memutuskan mempertahankan Hurst. Keputusan Ramsey dibayar Hurst dengan membuat hat-trick ke gawang Jerman dan Inggris menang 4-2 lewat perpanjangan waktu.

3. Paolo Rossi (1982)

Paolo Rossi. Foto: FIFA

Tidak ada yang menyangka jika Paolo Rossi akan menjadi bintang pada Piala Dunia 1982 di Spanyol. Meski sudah menjadi salah satu bintang Italia pada Piala Dunia 1978, Rossi kala itu baru saja kembali bisa bermain usai menjalani hukuman karena terlibat skandal judi.

Italia harus tertatih-tatih sepanjang putaran pertama. Rossi tampil mengecewakan di lini depan Azzurri. Media Italia tidak henti mengkritik Rossi.

Ketika Italia diketahui akan melawan Brasil di putaran kedua. Publik Italia tidak berharap banyak. Maklum, Brasil kala itu diperkuat bintang macam Zico dan Socrates sedang ada dalam top performa.

Sebelum laga, kiper Brasil, Valdir, sempat mengatakan satu-satunya hal yang dia cemaskan adalah Rossi menemukan performa terbaiknya. Dan itulah yang terjadi. Rossi tiga kali menjebol gawang Valdir dan Ialia menang 3-2.

Laju Rossi berlanjut di semifinal dengan menyumbang sepasang gol ke gawang Polandia. Di laga puncak, Rossi mencetak satu gol dan membawa Italia menjadi juara setelah mengalahkan Jerman Barat. Rossi menutup turnamen sebagai pencetak gol terbanyak.

4. Fabio Grosso (2006)

Fabio Grosso

Selang 24 tahun setelah Paolo Rossi, muncul Fabio Grosso. Pada Piala Dunia 2006 di Jerman, Italia datang membawa skuat sarat bintang macam Gianluigo Buffon, Fabio Cannavaro, Andrea Pirlo, Francesco Totti, dan lainnya.

Dibanding para bintang di atas, Grosso bukanlah siapa-siapa. Bek kiri Palermo itu juga tampil tidak menonjol sepanjang fase grup. Pada laga 16 besar melawan Australia, Italia harus bermain dengan sepuluh orang dan hampir tersingkir. Namun, Italia kemudian mendapatkan tendangan penalti yang didapat setelah Grosso yang melakukan tusukan dijatuhkan di kotak terlarang.

Kepercayaan diri Grosso melambung. Di semifinal melawan Jerman, Grosso kembali berkontribusi lewat golnya pada menit ke-119. Italia menang 2-0 lewat perpajangan waktu. Kecemerlangan Grosso berlajut ke laga final. Setelah perpanjangan waktu skor imbang 1-1 dan laga ditentukan lewat adu penalti. Dan pemain yang mengambil penalti kelima yang memastikan Italia juara dunia tak lain adalah Fabio Grosso. (*/Bolaskor)

#Piala Dunia #Pele
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Olahraga
FIFA Rilis Jadwal Lengkap Piala Dunia 2026: Kick Off Paling Awal Jelang Tidur Malam dan Banyak di Jam Kantor
Rentang waktu ini, khususnya antara pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB, bertepatan dengan jam kerja umum di Indonesia
Angga Yudha Pratama - Senin, 08 Desember 2025
FIFA Rilis Jadwal Lengkap Piala Dunia 2026: Kick Off Paling Awal Jelang Tidur Malam dan Banyak di Jam Kantor
Olahraga
Hasil Drawing Piala Dunia 2026: Brasil dan Prancis Terjebak di Grup Neraka, Argentina Full Senyum
Tim juara bertahan, Argentina, tampaknya mendapatkan undian yang relatif lebih ringan
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 06 Desember 2025
Hasil Drawing Piala Dunia 2026: Brasil dan Prancis Terjebak di Grup Neraka, Argentina Full Senyum
Olahraga
Superkomputer Prediksi Spanyol Juara Piala Dunia 2026, Argentina Longsor dari Puncak Unggulan
Opta menilai salah satu faktor penyebab turunnya persentase kemenangan Argentina adalah ketidakhadiran Angel Di Maria
Angga Yudha Pratama - Jumat, 05 Desember 2025
Superkomputer Prediksi Spanyol Juara Piala Dunia 2026, Argentina Longsor dari Puncak Unggulan
Olahraga
Gennaro Gattuso Sangat Percaya Diri Italia Lolos, Waspada Kekuatan Fisik Irlandia Utara
Playoff adalah jalur yang harus dijalani dan tim sudah menunjukkan potensi besar untuk lolos
Angga Yudha Pratama - Jumat, 21 November 2025
Gennaro Gattuso Sangat Percaya Diri Italia Lolos, Waspada Kekuatan Fisik Irlandia Utara
Olahraga
2 Kali Gagal Bersama Patrick Kluivert, Curacao Cetak Sejarah Lolos Piala Dunia Pertama Kali
Menariknya, tiga dari dua edisi Kualifikasi Piala Dunia yang dilalui Curacao berada di bawah kendali Patrick Kluivert, mantan pelatih Timnas Indonesia.
Wisnu Cipto - Rabu, 19 November 2025
2 Kali Gagal Bersama Patrick Kluivert, Curacao Cetak Sejarah Lolos Piala Dunia Pertama Kali
Olahraga
2 Gol Dramatis Menit 90+ Akhiri Dahaga Piala Dunia 28 Tahun Tartan Army, Steve Clarke: Malam Luar Biasa!
Pelatih Timnas Skotlandia Steve Clarke mengaku lega setelah timnya berhasil mengamankan tiket Piala Dunia 2026 lewat kemenangan laga dramatis
Wisnu Cipto - Rabu, 19 November 2025
2 Gol Dramatis Menit 90+ Akhiri Dahaga Piala Dunia 28 Tahun Tartan Army, Steve Clarke: Malam Luar Biasa!
Olahraga
Daftar 16 Negara Eropa Harus Berduel Hidup-Mati di Babak Play-off Piala Dunia, Ada Italia
Fase grup Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa telah resmi berakhir Rabu (19/11) dini hari tadi.
Wisnu Cipto - Rabu, 19 November 2025
Daftar 16 Negara Eropa Harus Berduel Hidup-Mati di Babak Play-off Piala Dunia, Ada Italia
Olahraga
Austria Kembali ke Jajaran Tim Elit, Tampil ke-7 Kalinya di Piala Dunia Setelah Absen 28 Tahun
Penampilan ketujuh Austria di Piala Dunia, setelah sebelumnya tampil pada edisi 1934, 1954, 1958, 1978, 1982, 1990, dan terakhir 1998.
Wisnu Cipto - Rabu, 19 November 2025
Austria Kembali ke Jajaran Tim Elit, Tampil ke-7 Kalinya di Piala Dunia Setelah Absen 28 Tahun
Olahraga
Bantai Slovakia 6-0, Pelatih Jerman Nagelsmann Kecewa Banyak Buang Peluang Gol 15 Menit Pertama
Meski sejak awal pertandingan, Nagelsmann sedikit kecewa dengan ketajaman serangan Jerman di menit-menit awal babak pertama.
Wisnu Cipto - Selasa, 18 November 2025
Bantai Slovakia 6-0, Pelatih Jerman Nagelsmann Kecewa Banyak Buang Peluang Gol 15 Menit Pertama
Olahraga
Luka Modric Dkk Menang Dramatis 3-2 Atas Montenegro, Kroasia Pertahanan Rekor Cuma 1 Kali Absen Piala Dunia
Tim runner-up di Piala Dunia Rusia 2018 itu mengamankan tiket lewat kemenangan dramatis 3-2 atas Montenegro dalam laga dini hari tadi
Wisnu Cipto - Selasa, 18 November 2025
Luka Modric Dkk Menang Dramatis 3-2 Atas Montenegro, Kroasia Pertahanan Rekor Cuma 1 Kali Absen Piala Dunia
Bagikan