13 Orang Tewas Akibat Serangan Thailand ke Kamboja, Ribuang Orang Mengungsi
Peta Thailand-Kamboja
MerahPutih.com - Tiga belas orang tewas dan 71 lainnya luka-luka, sebagian besar warga sipil, dalam serangan artileri Thailand di wilayah perbatasan Kamboja, Pursat pada Sabtu (26/7).
Juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja memaparkan, Thailand telah menewaskan lima tentara dan delapan warga sipil, serta melukai 21 tentara dan 50 warga sipil.
"Sekitar 35.800 orang di provinsi Oddar Meanchey, Preah Vihear, Pursat, dan Banteay Meanchey telah dievakuasi," ujar Maly Socheata seperti dikutip Khmer Times.
Ketegangan di perbatasan Thailand dan Kamboja meningkat menjadi konflik bersenjata pada 24 Juli yang menimbulkan korban tewas dan luka-luka di kedua belah pihak, termasuk warga sipil.
Baca juga:
Eskalasi Bentrokan Militer Thailand-Kamboja Picu Reaksi Dewan Keamanan PBB
Konflik terjadi menyusul bentrokan pada 28 Mei antara personel militer Thailand dan Kamboja di zona netral yang disengketakan, yang menewaskan seorang tentara Kamboja.
Sengketa wilayah antara Thailand dan Kamboja bermula sejak masa penjajahan Prancis ketika peta perbatasan antara kedua negara disusun pada 1907, yang ditafsirkan berbeda oleh kedua negara.
Dalam peta tersebut, anggota komisi demarkasi Prancis mengabaikan beberapa bagian perbatasan karena sulit diakses, sehingga setelah Kamboja merdeka dari Prancis pada 1953, wilayah-wilayah ini menjadi subjek sengketa wilayah.
Untuk menyelesaikan masalah sengketa tersebut Thailand lebih memilih menyelesaikan melalui negosiasi bilateral dengan negara-negara tetangga, sementara Kamboja mengandalkan Mahkamah Internasional, yang yurisdiksinya tidak diakui Thailand.
Kamboja menyerukan gencatan senjata tanpa syarat dan segera dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB terkait sengketa dengan Thailand, dan para anggota DK PBB mendesak kedua pihak untuk menahan diri, demikian disampaikan Perwakilan Tetap Kamboja untuk PBB, Keo Chhea, pada Jumat.
“Kamboja meminta gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan kami juga menyerukan penyelesaian damai atas sengketa ini,” kata Chhea kepada para jurnalis.
“Dewan Keamanan meminta kedua pihak menahan diri, menahan diri semaksimal mungkin, dan menempuh solusi diplomatik.”
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Tim Indonesia Raih Posisi Kedua SEA Games Thailand 2025, Ukir Sejarah 30 Tahun
Tim Cycling Indonesia Andalkan Mental Juara dan Dukungan Penuh Federasi, Kunci Kesuksesan Capai Target Medali SEA Games 2025
Link Live Streaming Final Perebutan Medali Emas Bola Voli Putra SEA Games 2025 Timnas Indonesia Vs Thailand Sore Ini
Martina Ayu Tercepat di Triathlon Putri, Raihan Emas Tim Indonesia di SEA Games 2025 Thailand Tembus 81
SEA Games 2025 Thailand: Ashrifah Nurisa Dian Raih Medali Emas Archery Women's Compound
SEA Games 2025 Thailand: Dea Salsabila Putri Raih Medali Emas Nomor Triathle Individual
SEA Games 2025 Thailand: Triathlon Indonesia Raih Medali Perak Nomor Women's Team Relay
SEA Games 2025 Thailand: Triathlon Indonesia Raih Medali Perunggu Nomor Men's Team Relay
SEA Games 2025 Thailand: Triathlon Indonesia Raih Medali Perak Nomor Mixed Team Relay
SEA Games 2025 Thailand: Muhammad Zaki Raih Emas Pencak Silat Nomor Tanding Class C