10 November 2016, Tangerang Punya Museum Juang Taruna

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 04 November 2016
10 November 2016, Tangerang Punya Museum Juang Taruna

Seorang pekerja sedang merenovasi Museum Juang Taruna Tangerang, Jumat (4/11/2016). (Foto: MerahPutih.com/Widi0

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerapPutih - Budaya Bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November 2016 masyarakat kota Tangerang, Banten, akan bisa melacak jejak sejarah kepahlawanan kota ini. Pada tanggal itu, pemerintah akan meresmikan berdirinya sebuah museum perjuangan yaitu Museum Juang Taruna.

Museum ini berlokasi di komplek Taman Makam Pahlawan (TMP) kota Tangerang. Kini masih dalam proses renovasi. "Sudah tahap finishing, 90 persen selesai," ungkap Jari, salah seorang petugas Museum, ketika ditemui merahputih.com, Jumat (4/11).

Sejumlah foto tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan dari Tangerang mulai dipajang di dinding. Mereka di antaranya Mayor Wibowo, Letnan Soetopo, RM Soedjono Djojohadikusumo, Letnan Soebianto Djojohadikusumo, serta Mayor Daan Mogot yang saat itu menjabat sebagai Direktur Akedemi Militer Tangerang.

Mayor Daan Mogot

Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Tangerang Nurulhuda menjelaskan, Mayor Daan Mogot adalah
salah satu pejuang kemerdekaan yang sudah mendapat gelar resmi pahlawan.

Museum Juang Taruna Tangerang (Foto:MerahPutih.com/Widi)

Mayor Daan Mogot gugur ketika bertempur melawan tentara Jepang. Saat itu, Daan Mogot bersama para taruna Akademi Militer Tangerang bergabung dengan Resimen IV TRI (Tentara Rakyat Indonesia) di Tangerang (yang mengelola Akademi Militer Tangerang) mendatangi markas Jepang di daerah Lengkong (yang saat ini masuk Kota Tangerang Selatan), untuk melucuti senjata Jepang.

Sempat terjadi negosiasi damai, dan tentara Jepang sepakat menyerahkan persenjataannya. Namun, tiba-tiba, dari arah tersembunyi, pasukan TRI yang dipimpin oleh Mayor Daan Mogot, didampingi Mayor Wibowo dan Letnan Soebianto Djojohadikusumo mendapatkan perlawanan hebat dari tentara Jepang. Karena jumlahnya tidak seimbang, 3 perwira dan anggota TRI, gugur dalam pertempuran. Insiden pada tanggal 1 Januari 1946 itu kini dikenal sebagai Peristiwa Lengkong.

"Mayor Daan Mogot ini salah satu pahlawan perjuangan pembela kemerdekaan yang sudah disahkan oleh pemerintah," jelas Nurulhuda. (Widi/mw)

 

#Peristiwa Lengkong #RM Soedjono Djojohadikusumo #Mayor Daan Mogot #Museum Juang Taruna Tangerang
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Bagikan