World Economic Forum Publikasikan The Future of Jobs Report 2025, Kombinasi Keterampilan Dasar Manusia dan Penggunaan AI Jadi Kunci Bertahan
Selasa, 14 Januari 2025 -
MerahPutih.com - World Economic Forum telah mengeluarkan laporan tentang kondisi dunia kerja pada 2025 sekaligus proyeksinya hingga lima tahun berikutnya (14/1).
Laporan berjudul The Future of Jobs Report 2025 itu mengungkapkan bahwa dunia kerja akan mengalami perubahan besar pada 2030.
"Pada tahun 2030, sekitar 22 persen pekerjaan akan mengalami perubahan besar. Sebanyak 170 juta pekerjaan baru diprediksi akan tercipta, sementara 92 juta pekerjaan akan tergeser, menghasilkan peningkatan bersih sebanyak 78 juta pekerjaan." tulis eco-business.com.
Baca juga:
Membuka 2025 dengan Pekerjaan Baru? Jangan Lupa Urus Dokumen SKCK
Apa yang mendorong perubahan ini?
Ternyata, kemajuan teknologi, pergeseran demografi, dan tekanan ekonomi menjadi pendorong utama.
Menurut data dari lebih dari 1.000 perusahaan, kesenjangan keterampilan masih menjadi hambatan terbesar bagi transformasi bisnis saat ini.
Hampir 40 persen keterampilan yang dibutuhkan di tempat kerja akan berubah, dan 63 persen pemberi kerja sudah menyebut ini sebagai penghalang utama.
Baca juga:
4 Pekerjaan dengan Gaji Tertinggi bagi Fresh Graduate di Indonesia
Industri dan profesi di seluruh dunia akan mengalami transformasi besar-besaran. Keterampilan teknologi seperti AI, big data, dan keamanan siber akan sangat dibutuhkan.
"Tren seperti AI generatif dan perubahan teknologi yang cepat mengubah industri dan pasar tenaga kerja, menciptakan peluang yang belum pernah ada sebelumnya dan risiko yang mendalam," kata Till Leopold, Kepala Bidang Pekerjaan, Upah, dan Penciptaan Kerja di World Economic Forum.
Namun, jangan remehkan kekuatan keterampilan manusia seperti berpikir kreatif, ketahanan, dan fleksibilitas.
Kombinasi dari dua jenis keterampilan, AI dan Manusia, ini akan menjadi kunci sukses pada masa depan.
Leopold juga menyerukan semua pihak berkolaborasi demi menciptakan tenaga kerja yang lebih adil dan tangguh.
"Saatnya bagi pelaku bisnis dan pemerintah untuk bekerja sama, berinvestasi dalam keterampilan, dan membangun tenaga kerja global yang adil dan tangguh," ujar Leopold. (dru)
Baca juga:
5 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Mencari Lowongan Pekerjaan