Wajib, Mengunjungi Museum di Sekitar Kota Tua Jakarta
Senin, 13 Agustus 2018 -
SEBAGAI ibu kota Republik Indonesia, Kota Jakarta punya banyak museum. Dari museum budaya, perjuangan, hingga mueseum kesenian bertebaran di seluruh penjuru Ibu Kota.
Namun, dari sekian banyak museum yang ada di Kota Jakarta, museum di sekitar Kota Tua Jakarta wajib masuk daftar melancong kamu. Kota Tua Jakarta yang juga dikenal dengan sebutan Batavia Lama (Oud Batavia) memiliki luas 1,3 kilometer persegi yang melintasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat (Pinangsia, Taman Sari, dan Roa Malaka).
Pada abad ke-16, pelayar Eropa menyebut wilayah tersebut dengan nama 'Permata Asia' dan 'Ratu dari Timur'. Kini, wilayah yang dipenuhi bangunan tua tersebut menjadi etalase bagi beberapa museum yang menyimpan sejarah Kota Jakarta.
Karena itulah, mengunjungi museum di seputaran Kota Tua Jakarta wajib banget biar kamu makin mengenal ibu kota Indonesia ini. Berikut museum yang ada di seputar Kota Tua Jakarta.
1. Museum Sejarah Jakarta

Kamu mungkin masih asing dengan nama Museum Sejarah Jakarta. Museum satu ini memang lebih dikenal dengan nama Museum Fatahillah karena letak bangunan ini memang di Jalan Taman Fatahillah No. 1, Jakarta Barat.
Bangunan ini dahulunya merupakan Balai Kota Batavia yang dibangun pada 1707-1712 atas perintah Gubernur-Jendral Joan van Hoorn. Bangunan ini menyerupai Istana Dam di Amsterdam. Pada 30 Maret 1974, bangunan ini resmi dijadikan Museum Sejarah Jakarta.
Dengan arsitektur bergaya noklasik, bangunan ini terdiri dari tiga lantai dengan pekarangan berlapis pavement dan sebuah kolam dengan beberapa pohon tua. Sesuai namanya, museum ini menampilkan koleksi yang berkaitan dengan sejarah Kota Jakarta, termasuk replika peninggalan masa Tarumanegara dan Pajajaran, hasil penggalian arkeologi di Jakarta. Beberapa mebel antik dari abad ke-17 dan 19 juga dipamerkan di museum ini. Tak ketinggalan koleksi keramik, gerabah, dan batu prasasti. Selain sejarah Kota Jakarta, di Museum Fatahillah juga dipamerkan pernak-pernik kebudayaan Betawi, numismatik, dan becak.
Semua koleksi tersebut dipajang di berbagai ruang, seperti Ruang Prasejarah Jakarta, Ruang Tarumanegara, Ruang Jayakarta, Ruang Fatahillah, Ruang Sultan Agung, dan Ruang Batavia.
Seperti umumnya bangunan tua, Museum Fatahillah juga menyimpan banyak cerita misteri. Sebuah patung Dewa Hermes dan meriam Si Jagur jadi daya tarik cerita mistis tersebut. Jangan lewatkan juga melongok ke penjara bawah tanah yang dulunya digunakan pada masa penjajahan Belanda. Letaknya di bagian basement bangunan museum ini.
2. Museum Bank Indonesia

Terletak di Jalan Pintu Besar Utara No 3, Jakarta Barat, museum ini dulunya merupakan gedung Bank Indonesia Kota yang merupakan cagar budaya peninggalan De Javasche Bank. Bangunan bergaya neoklasik, dipadu dengan pengaruh lokal, ini dibangun pada 1828.
Dalam perjalanannya, gedung ini pernah berfungsi sebagai gereja bagi umat Protestan hingga pernah menyimpan meriam besar ketika Sultan Agung menyerang Batavia untuk pertama kalinya.
Buat kamu yang menekuni ilmu ekonomi, museum ini wajib dikunjungi. Berbagai informasi tentang peran Bank Indonesia dalam perjalanan sejarah bangsa bisa dilihat di museum ini. Berbagai kebijakan Bank Indonesia beserta dampaknya hingga 2005 dipajang di museum ini. Kamu juga bisa melihat fakta dan koleksi benda bersejarah pada masa sebelum terbentuknya Bank Indonesia, seperti pada masa kerajaan-kerajaan Nusantara, antara lain berupa koleksi uang numismatik.
Yang bikin keren, semua koleksi di Museum Bank Indonesia ditampilkan dengan memanfaatkan teknologi modern dan multimedia, seperti tampilan elektronik, panel statik, televisi plasma, dan diorama. Hal itu pastinya bikin pengunjung betah dan nyaman dalam menikmati Museum Bank Indonesia. Catat ya, museum ini buka setiap hari kecuali Senin dan hari libur nasional.
3. Museum Bank Mandiri

Hampir mirip dengan Museum Bank Indonesia, Museum Bank Mandiri yang terletak di Jalan Lapangan Stasiun No 1, Jakarta Barat, ini menampilkan koleksi yang terkait dengan dunia keuangan. Dulunya, bangunan ini milik sebuah perusahaan dagang Belanda yang kemudian berkembang jadi perusahaan di bidang perbankan. Setelah berpindah-pindah kepemilikan beberapa kali, kini gedung museum ini menjadi aset Bank Mandiri.
Dirancang 3 arsitek Belanda pada 1929, bangunan ini berarsitektur art deco klasik. Kaca-kaca patri khas art deco amat indah menghiasai museum ini. Hingga kini, ornamen bangunan, interior, dan furnitur museum bahkan masih asli seperti ketika didirikan.
Berbagai aktivitas perbankan 'tempo doeloe' dan perkembangannya menjadi sajian utama museum ini. Kamu bisa melihat perlengkapan operasional bank, surat berharga, mata uang kuno (numismatik), hingga brandkast.
Jangan lewatkan koleksi unik Museum Bank Mandiri yang berupa peti uang, mesin hitung uang mekanik, kalkulator, mesin pembukuan, mesin cetak, alat pres bendel, seal press, safe deposit box maupun aneka surat berharga seperti bilyet deposito, sertikat deposito, cek, obligasi, dan saham.
4. Museum Seni Rupa dan Keramik

Menampilkan koleksi keramik indah dan unik dari berbagai daerah di Tanah Air sejak era Kerajaan Majapahit di abad ke-14 dan dari berbagai negara di dunia membuat Museum Seni Rupa dan Keramik amat menarik untuk disambangi.

Terletak di Jalan Pos Kota No 2, Kotamadya Jakarta Barat, museum ini menyajikan koleksi dari hasil karya seniman-seniman Indonesia sejak kurun waktu 1800-an hingga saat sekarang. Berbagai seni lukis dari berbagai periode sejak abad ke-18 hingga kini dipajang di museum ini. Ada juga koleksi keramik dari mancanegara, seperti keramik dari Tiongkok, Thailand, Vietnam, Jepang, dan Eropa dari abad 16 sampai awal abad 20.
5. Museum Wayang

Wayang telah menjadi kekayaan budaya Indonesia. Bahkan PBB mengakui wayang Indonesia sebagai warisan dunia secara resmi pada 7 November 2003.
Itulah mengapa kamu wajjib tahu tentang kekayaan budaya Tanah Air ini. Tempat paling tepat untuk belajar seluk beluk wayang ialah di Museum Wayang. Brbagai jenis dan bentuk wayang dari seluruh Indonesia, baik yang terbuat dari kayu dan kulit maupun bahan-bahan lain, dipamerkan di museum ini.

Tak ketinggalan, ada juga wayang dari luar negeri, seperti dari Republik Rakyat Tiongkok dan Kamboja. Hingga kini Museum Wayang mengoleksi lebih dari 4.000 wayang yang terdiri atas wayang kulit, wayang golek, wayang kardus, wayang rumput, wayang janur, topeng, boneka, wayang beber, dan gamelan.
Umumnya boneka yang dikoleksi di museum ini adalah boneka-boneka yang berasal dari Eropa meskipun ada juga yang berasal dari beberapa negara non-Eropa, seperti Thailand, Suriname, Tiongkok, Vietnam, India, dan Kolombia.
Beberapa koleksi wayang mungkin bisa membuat kamu merinding dengan kisah mistis di baliknya. Namun, hal itu justru menambah rasa penasaran dan keseruan dalam menjelajahi museum ini.
Seru kan? Jadi, pastikan kamu menengok ke museum yang ada di seputara Kota Tua Jakarta.(dwi)