Toyota Bikin Oven Batu Bertenaga Hidrogen yang Bisa untuk Masak Pizza
Selasa, 09 Juli 2024 -
MERAHPUTIH.COM - MESKIPUN dikenal sebagai produsen mobil yang sangat sibuk, raksasa otomotif Jepang, Toyota, masih menemukan waktu untuk menjelajahi bidang nonotomotif. Secara mengejutkan, mereka telah menciptakan oven batu bertenaga hidrogen pertama di dunia. Toyota bekerja sama dengan Rinnai, produsen peralatan gas Jepang, untuk membangun oven ini dalam rangka Japan Mobility Show.
Oven batu tersebut digunakan untuk memanggang pizza dan croissant yang ternyata sangat sukses, terutama di kalangan anak-anak. Staf Toyota merancang dan sekarang menggunakan oven tersebut untuk membuat makanan selama hari kerja. Demikian diungkapkan Motor1, beberapa hari lalu.
"Hidrogen memiliki suhu pembakaran yang tinggi. Saat terbakar, hidrogen bergabung dengan oksigen untuk menghasilkan uap, membuat makanan renyah di luar dan lembut di dalam," kata staf yang tak disebutkan namanya itu.

"Bahan makanan seperti jamur dan sayuran, misalnya, yang biasanya mengering di atas panggangan kayu atau arang, akan tetap penuh kelembapan dan rasa saat dimasak dengan hidrogen," lanjutnya.
Dengan didorong kesuksesan oven batu hidrogen, Toyota melanjutkan untuk membuat kompor hidrogen tambahan yang kemudian digunakan dalam berbagai kegiatan motorsport yang didukung Toyota. Selanjutnya para pekerja perusahaan juga membuat kamado.
Baca juga:
Setelah produk-produk unik seperti sosis kariwurst Volkswagen, madu Bentley, dan penggiling merica Peugeot, kini hadir oven batu hidrogen dari Toyota.
Meski upaya Toyota dalam teknologi hidrogen tidak terlalu berhasil dalam hal penjualan, dengan Toyota sendiri mengakui bahwa Mirai 'tidak berhasil', mereka tetap berkomitmen pada teknologi ini.
Selain Mirai yang masih ada, sedan Crown juga ditawarkan di Jepang dengan powertrain hidrogen. Para insinyur Toyota juga mengeksplorasi mesin pembakaran internal yang menggunakan hidrogen dengan mengerjakan prototipe GR Yaris H2 dan GR Corolla H2.(waf)
Baca juga:
Toyota Yakin Umur Mesin Diesel Masih Panjang di Tengah Tren EV