Tenaga Kerja Perlu Upskilling untuk Perluas Peluang Karier di Tengah Disrupsi AI

Rabu, 01 Mei 2024 - Hendaru Tri Hanggoro

MerahPutih.com - Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) telah memicu perubahan besar. AI mengubah cara orang memandang pekerjaan dan karier serta bagaimana para profesional project dapat meningkatkan karier dan daya beli mereka dengan mengidentifikasi kesenjangan bakat dan mengetahui keterampilan mana yang paling dibutuhkan.

Karena itu, tenaga kerja perlu mendapatkan upskilling (meningkatkan kemampuan) agar peluang karier tetap terjaga dan bahkan meluas. Tak ketinggalan dengan AI.

Tenaga kerja dituntut untuk tetap relevan dalam meningkatkan keterampilan penggunaan AI guna mencapai peluang kerja yang lebih luas.

Demikian terungkap dalam laporan Tren Pekerjaan Manajemen Proyek Global 2024 (Job Trends 2024 Report) yang dikerjakan oleh Project Management Institute atau PMI, asosiasi project, program dan manajemen portofolio dunia.

Baca juga:

Mark Zuckerberg Ingin Buat Artificial General Intelligence

Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) juga mendorong tenaga kerja untuk terus meningkatkan keterampilan dan pembelajaran ulang untuk meningkatkan sensitivitas dan keterampilan dalam menghadapi perkembangan teknologi AI.

"Indonesia memiliki populasi anak muda yang terus berkembang. Dengan 70,72% penduduk dalam usia produktif (15 hingga 64 tahun), Indonesia menikmati bonus demografis. Banyak profesional muda melihat keterampilan manajemen proyek sebagai kunci pertumbuhan karier. Mereka mengikuti pelatihan untuk meningkatkan daya saing di pasar kerja," kata SoHyun Kang, Direktur Regional PMI, PMI Asia Pasifik dalam keterangan tertulisnya (29/4).

Laporan ini menunjukkan inovasi dan digitalisasi membuka peluang karier luas bagi para profesional, terutama generasi muda yang berpendidikan, untuk terus mengembangkan keterampilan mereka.

Teknologi informasi (IT) memainkan peran kunci dalam transformasi industri yang berkelanjutan di berbagai sektor.

Baca juga:

Artificial Intelligence Permudah Belanja Daring

Di Indonesia, contohnya terlihat dalam peningkatan produksi kendaraan listrik (EV) sesuai peraturan pemerintah.

Oleh karena itu, pemangku kepentingan perlu meningkatkan pembelajaran dan keterampilan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan industri saat ini.

Menariknya, di tengah upaya dalam meningkatkan daya saing tenaga kerja, para profesional semakin terpapar pada peran penting AI dalam lanskap kerja modern.

Dibandingkan dengan rekan-rekan mereka di seluruh dunia, para karyawan di Asia Pasifik percaya bahwa AI dan kolaborasi manusia dapat memberikan manfaat karier lebih banyak.

Baca juga:

Kominfo Bakal Keluarkan Aturan Tentang Artificial Intellegence

Laporan Tren Pekerjaan Manajemen Proyek Global 2024 mencatat bahwa 33% dari angkatan kerja global telah menggunakan AI untuk mendukung pekerjaan mereka. (dru)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan