Soundwich 2025 Resmi Rampung: 12 Musisi Terpilih Wakilkan Energi Tangerang Raya
Jumat, 19 September 2025 -
MerahPutih.com - Suasana di ruang dengar terasa hangat sore itu di Sandwich Attack pada Rabu (17/9). Musik mengalun pelan dari speaker, membawa para peserta tenggelam dalam irama yang menjadi saksi perjalanan panjang selama empat bulan terakhir.
Hearing session terakhir Soundwich resmi digelar, menandai berakhirnya rangkaian program yang sejak Juni 2025 lalu menjadi wadah bagi ratusan musisi Tangerang untuk memperdengarkan karya mereka.
Soundwich bukan sekadar ajang seleksi, tetapi sebuah perayaan kreativitas yang mempertemukan talenta lintas genre dari seluruh Tangerang Raya.
Sejak kick-off di awal Juni, gelombang antusiasme terus mengalir. Terdapat hampir 200 band dan musisi mendaftarkan diri, mengirimkan karya mereka untuk diseleksi. Proses ini bukanlah hal yang mudah.
Tiga kurator Soundwich bekerja tanpa lelah mendengarkan satu per satu karya yang masuk. Mereka menimbang, mendiskusikan, dan menyaring ratusan lagu hingga akhirnya menetapkan 12 nama yang dianggap mampu mewakili suara Tangerang.
“Saat tahu yang submit hampir 200 itu berhasil bikin gemetar, jadi benar-benar di luar ekspetasi kami,” ucap perwakilan Soundwich, Odongpejjj.
Baca juga:
Dari Submission ke Panggung: Soundwich Dorong Musisi Lokal Tangerang Tembus Industri
Momen hearing session terakhir ini menjadi puncak sekaligus babak baru. Dari puluhan jam musik yang dikurasi tiga musisi yang terpilih untuk melengkapi potongan terakhir adalah Santasantap, Azel dan Dat Bunny.
Kini telah terpilih 12 musisi yang dirasa bisa mewakili energi dari Tangerang Raya berdasarkan hasil kurasi dari para kurator yaitu Tir Saputra, Gerry Fauzi, dan Tebsky, di antaranya:
1. Kladestine
2. BATDD
3. Lucy Enigma
4. Supple
5. Saint Mary
6. Albanjaari
7. The Jems
8. Madmax
9. Karatungga
10. Azel
11. Santasantap
12. Dat Bunny
Baca juga:
Musisi dan Komika Gunakan Stories Add Yours Instagram Ajak Hentikan Penjarahan dan Perbuatan Anarkis
Nama-nama tersebut mewakili llintas genre dan warna musik Tangerang, mulai dari rock, pop, indie, elektronik, hingga eksperimental.
“Kami bertemu banyak musisi dengan warna musik yang beragam. Dari situ akhirnya kepilih 12 band/solois yang menurut kami paling bisa mewakili energi dari Tangerang Raya,” tutur Tir Saputra.
Setelah sesi dengar ini, Soundwich memasuki fase yang tak kalah penting: rekaman. Kedua belas musisi dan band terpilih akan dibawa ke studio untuk merekam karya mereka secara profesional.
Hasil rekaman tersebut nantinya dikompilasi menjadi satu album yang akan didistribusikan ke berbagai DSP (digital streaming platform).
Tidak berhenti sampai di situ, album ini juga akan dicetak dalam format fisik dan disebarkan ke berbagai label rekaman dari Sabang sampai Merauke, memberi kesempatan lebih besar bagi karya para musisi Tangerang untuk dikenal secara nasional.
Baca juga:
Synchronize Fest 2025 Usung Tema #SalingSilang, Hadirkan Ratusan Musisi Lintas Generasi
Program Soundwich menjadi bukti bahwa ekosistem musik lokal Tangerang hidup dan berkembang. Keberadaan kurator yang serius menyeleksi ratusan karya membuktikan bahwa kualitas menjadi prioritas utama.
Proses yang panjang dan melelahkan itu berbuah manis: sebuah kompilasi yang diharapkan menjadi representasi suara Tangerang di tahun 2025.
Hearing session terakhir ini menandai akhir sebuah babak, tetapi juga menjadi awal perjalanan baru. Ketika musik dari Tangerang mulai direkam, dipoles, dan dipersiapkan untuk dirilis, semangat komunitas semakin terasa.
Para musisi dan penyelenggara berbagi harapan agar kompilasi ini tidak hanya berhenti sebagai arsip, tetapi menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya.
“Harapannya mereka bisa terus berkembang dan berani nunjukin identitas musiknya karena mereka bakal jadi perwakilan suara Tangerang Raya,” tambah Tebsky.
Dengan Soundwich 2025 yang resmi menutup tahap hearing, publik kini menantikan momen rilis kompilasi ini. Sebuah album yang lahir dari kerja keras, kurasi ketat, dan semangat kolektif untuk memperkenalkan warna musik Tangerang kepada dunia. September ini mungkin menutup satu rangkaian, tetapi gelombang musik dari Tangerang baru saja dimulai. (far)