Sisi Lain Boris Johnson, Perdana Menteri 'Gila' Sepeda

Sabtu, 09 Juli 2022 - Hendaru Tri Hanggoro

BORIS Johnson, Perdana Menteri Inggris, memutuskan mundur dari jabatannya pada Kamis (7/7). Maklumat ini keluar setelah sejumlah menteri dan pejabat lainnya mundur sehari sebelumnya. Alasannya, Boris telah terlibat banyak skandal selama pemerintahannya.

Boris diketahui pernah melanggar protokol kesehatan ketika Covid-19 sedang tinggi-tingginya di Inggris. Dia bersepeda sejauh 7 mil (11 kilometer) dari rumahnya ke sebuah taman. Padahal aturan melarang perjalanan tersebut.

Akibatnya, Boris kena denda. Ini adalah pelanggaran protokol ke sekian kalinya dari Boris. Dia sering dituntut mundur sebelumnya tersebab hal itu.

Sepeda Boris
Boris menggelontorkan jutaan poundsterling untuk mengembangkan jaringan tol sepeda dan membuat sebuah sepeda khusus yang dirancang untuk bergerak di perkotaan. (Unsplash/Samuel Regan Asante)

Baca juga:

Boris Johnson Mundur dari Jabatan Perdana Menteri Inggris

Selain karena pelanggaran norma politik, Boris juga dikenal sebagai orang yang gila sepeda. "Dia sudah menjadi penggemar sepeda sejak lama," catat laman bbc.com.

Selama menjadi Walikota London 2008-2016, Boris bersumpah melakukan "Revolusi Sepeda". "Dia berjanji akan mengubah London sebagai kota terbesar di dunia bagi pesepeda, dimana sebanyak mungkin orang bermobilitas dengan sepeda," tulis Sonia Purnell dalam Pedal Power : How Boris Johnson Failed London's Cyclist.

Boris menggelontorkan jutaan poundsterling untuk mengembangkan jaringan tol sepeda dan membuat sebuah sepeda khusus yang dirancang untuk bergerak di perkotaan. Sepeda itu disebut 'Sepeda Boris'. Bentuknya mirip sepeda mini.

"Kebijakan saya adalah agar perjalanan para komuter menjadi lebih cepat dan dapat diandalkan," kata Boris tak lama setelah mengeluarkan program bersepedanya untuk London.

Pada 2014, Boris pernah berkunjung ke Jakarta dan menemui Gubernur Ahok. Dia memberikan 12 sepeda gunung kepada Pemerintah Provinsi Jakarta. Waktu itu, Ahok sempat kagum dengan gaya Boris.

"Gayanya koboi banget. Cuek gayanya, kan. Lihat saja rambutnya. You look like a rockstar," kata Ahok di hadapan awak media.

Setelah kelar menjabat Walikota London, Boris memegang jabatan Menteri Luar Negeri. Semasa ini dia mengalami perceraian. Saat meributkan harta gono-gini, Boris memasukkan sepedanya sebagai salah satu daftar barang yang ingin dimilikinya setelah bercerai dari istrinya.

"Dia telah mengatakan ke beberapa orang bahwa yang mengkhawatirkannya adalah mendapatkan sepeda Boardman yang merupakan sepeda kesayangannya," kata rekan Boris, seperti dikutip Mirror, 20 Oktober 2018.

Boris meneruskan upayanya untuk merevolusi sepeda ketika menjabat Perdana Menteri Inggris. Dia kembali meneguhkan komitmennya untuk menjadikan kota-kota di Inggris sebagai kota yang ramah bagi sepeda. Dia juga berkata bahwa pandemi virus corona akan membawa "zaman kejayaan sepeda".

Boris Johnson
Tak tanggung-tanggung, Boris menggelontorkan dana senilai 2 Miliar Poundsterling atau setara Rp 37 triliun untuk menggulirkan programnya. (Unsplash/
Jannes van Den Wouwer Wod)

Baca juga:

Youtuber Ini Sukses Membuat Sepeda 'Ban Setengah Lingkaran'

Tak tanggung-tanggung, Boris menggelontorkan dana senilai 2 Miliar Poundsterling atau setara Rp 37 triliun untuk menggulirkan programnya. Diantaranya pemberian voucher perbaikan sepeda senilai 50 Poundsterling atau setara Rp 900 ribu bagi warga yang rajin bersepeda.

Boris juga menjanjikan lebih banyak jalur sepeda, pelatihan sepeda, mendorong gaya hidup sehat, dan memberikan resep dokter spesialis berupa sepeda sebagai pengobatan untuk orang-orang dengan obesitas.

Kegilaannya pada sepeda rupanya diketahui oleh Joe Biden, Presiden Amerika Serikat. Biden menghadiahi Boris sebuah sepeda buatan tangan senilai 6.000 dolar AS atau setara Rp 84 juta, ketika pertemuan puncak pemimpin G7 di Carbis Bay, Cornwall, Inggris, Juni 2021. Boris senang menerima hadiah itu dan berharap hubungan Inggris-Amerika Serikat semakin erat.

Sebagai pesepeda, Boris berulang kali mewanti-wanti pentingnya keselamatan berkendara dan mematuhi aturan. Tapi sebagai pemimpin negara, dia justru sering melanggar norma dan aturan politik. Harga pelanggaran tersebut sangat mahal. Dia harus lengser dari kursi perdana menteri.

Kini ambisi Boris untuk menjadikan Inggris sebagai negara terbesar pesepeda di dunia telah sirna. Semua akibat ulahnya sendiri. (dru)

Baca juga:

Mengenal Lebih Dekat Brompton, Sepeda Lipat Penuh Gengsi dari Inggris

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan