Sewindu Haul Gusdur, Gusdurian Gelar Tahlilan di Yogyakarta
Jumat, 19 Januari 2018 -
MerahPutih.com - Dalam rangka mengenang sewindu haul almarhum KH Abdurrahman Wahid atau yang biasa disapa Gus Dur, Jaringan Gusdurian Yogyakarta berencana menggelar Tahlil Kebangsaan dan Parade Salawat 2018 di Masjid UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Sabtu (20/1).
Sejumlah orang penting dan tokoh yang dekat dengat sosok Gus Dur pun dinyatakan hadir dalam kegiatan tersebut.
"Tokoh agama juga akan hadir. Nanti akan ada tahlil, parade salawat dengan 100 penerbang hadrah, pembacaan puisi, dan testimoni dari berbagai tokoh," kata ketua pantia kegiatan Rifai Muhammad dalam keterangan tertulis yang diterima Merahputih.com, Jumat (19/1).
Adapun tokoh agama yang diundang seperti Alissa Wahid (putri Gus Dur), KH Asyhari Abta (Mustasyar PWNU DIY), KH Masud Masduqi (Rois Syuriah PWNU), Rindang Farihah (Fatayat NU DIY), Awwaludin GD Mualif (Ketua Lesbumi DIY), dan Gus Ilham El Quds (Pimpinan Majlis Sholawat Al-Ukhuwah).
Tema yang diambil dalam peringatan tahun ini adalah 'Menjadi Gus Dur Menjadi Indonesia.' Tema tersebut diangkat karena berkaca pada kekhawatiran munculnya konflik dan pertikaian di tahun politik 2018.
Pasalnya, tahun ini ada sekitar 171 daerah yang akan mengadakan pemilihan kepala daerah. Belum lagi, intoleransi dan radikalisme beragama belakangan ini semakin menguat serta munculnya gerakan-gerakan yang ingin mengubah sistem negara Indonesia menjadi negara khilafah.
"Dengan mendoakan Gus Dur dan Indonesia, kita berharap acara tahlil ini dapat menyatukan seluruh elemen masyarakat. Juga dapat belajar kembali tentang laku, pemikiran, dan keteladanan Gus Dur untuk meneguhkan identitas kita sebagai bangsa untuk menjaga tali persatuan bangsa," katanya.
Acara tersebut terbuka untuk umum. Panitia mengajak seluruh elemen masyarakat dari berbagai agama turut hadir dalam acara ini.
Sebelumnya jaringan Gusdurian telah menggelar serangkaian acara peringatan sewindu haul Gus Dur, di antaranya tahlil keliling ke beberapa Ponpes di DIY, diskusi nilai hidup Gus Dur, pameran mural, dan fotografi. (Teresa Ika)
