Serajoedal Stoomtram Maatschappij Buat Jalur Maos ke Purwokerto Timur

Sabtu, 16 Juli 2022 - P Suryo R

PERUSAHAAN kereta uap Serajoedal Stoomtram Maatschappij adalah perusahaan pada zaman kolonial yang membangun rel di seputaran wilayah Serayu. Perusahaan itu memiliki jalur Maos, Patikraja, Purwokerto Timur, Sokaraja, Purbalingga, Klampok, Mandiraja, Banjarnegara dan Wonosobo. Jaringannya membentang sejauh 142 km. Jalur dari Maos ke Purwokerto yang merupakan fase pertama, diresmikan pada tanggal 16 Juli 1896.

Perusahaan ini didirikan di tahun 1894 oleh R.H. Eysonius de Waal dan O.J.A. Repelaer van Driel. Keduanya mendapatkan konsesi untuk membangun dan mengoperasikan kereta uap dari Hindia Belanda. Nilai proyek ini mencapai 1,5 juta gulden yang didanai oleh Financiele Maaatscappij van Nijverheidsondernemingen in Ned. Indies.

Baca Juga:

BRIsat Sukses Meluncur

rel
Serajoedal Stoomtram Maatschappij membangun rel untuk kebutuhan ekonomi Belanda. (Foto: Wikimedia/COLLECTIE TROPENMUSEUM)

Tujuan pembangunan jalur kereta adalah untuk mendukung kebutuhan ekonomi Belanda. Pemerintah menginginkan transportasi yang cepat dan murah untuk mengantarkan bahan-bahan baku dan hasil Bumi dari daerah asalnya menuju pabrik-pabrik milik perusahaan Belanda, terutama pabrik gula.

Pabrik-pabrik gula yang memanfaatkan transportasi ini termasuk pabrik gula terbesar pada zamannya. Seperti Suikerfabriek Poerwokerto, Suikeronderneming Kalibagor, Suikerfabriek Kalimanah, Suikerfabriek Bodjong dan Suikeronderneming Klampok. Di samping itu beberapa usaha lainnya juga ikut memanfaatkan. Seperti perkebunan tembakau di Patikraja, Purbalingga, Banjarnegara dan Wonosobo. Kemudian perkebunan kayu manis di Wonosobo dan Banjarnegara. Lalu perkebunan the di Wonosobo dan Banjarnegara.

Tahun 1943 masa pendudukan Jepang, pekerja romusa membongkar jalur Maos- Purwokerto Timur, praktis jalur ini sudah tidak ada. Kemudian beberapa jalur kereta api perlahan-lahan ditutup antara tahun 1978-1980. Rute Purwokerto-Wonosobo-Purbalingga ditutup di tahun 1978. Pada pertengahan tahun 2000-an, stasiun Purwokerto Timur ditutup. (psr)

Baca Juga:

Pembangunan Rel Kereta Pertama di Pulau Jawa

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan