Sapardi Djoko Damono Jadi Gambar Google Doodle

GOOGLE Doodle Senin (20/3) menampilkan ilustrasi sosok Sapardi Djoko Damono yang tengah berdiri di tengah hutan sambil mengembangkan payung dan memegang buku. Ilustrasi tersebut juga dilengkapi dengan topi pet ciri khas Sapardi.

Tepat pada hari ini, Google memeringati hari ulang tahun ke-83 Sapardi. Seperti dilansir Center of Excellence Budaya Jawa, Sapardi ialah sosok pujangga Indonesia terkemuka yang dikenal lewat berbagai puisi-puisinya. Ia merupakan anak sulung dari pasangan Sadyoko dan Sapariah, sekaligus abdi dalem di Keraton Kasunanan, mengikuti jejak kakeknya.

Sapardi lahir pada 20 Maret 1943 dan wafat di usia 77 tahun, tepatnya pada 19 Juli 2020. Awal karier menulis Sapardi dimulai dari bangku sekolah. Masa mudanya dihabiskan di Surakarta dan jalur pendidikan dasar ditempuhnya di SD Kesatryan Keraton Surakarta.

Baca juga:

Inilah Google Doodle dari Masing-masing Negara yang Ikut Piala Dunia

Kesukaannya menulis berkembang saat duduk di bangku kuliah bidang bahasa Inggris di Jurusan Sastra Barat, Fakutltas Sastra Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Sapardi kemudian melanjutkan kuliahnya di University of Hawaii pada 1970-1971. Pada 1989, ia menyelesaikan program doktornya dengan predikat sangat memuaskan di Universitas Indonesia.

Sapardi ditunjuk sebagai Dekan Fakultas Sastra UI periode 1995-1999. Pada masa tersebut, Sapardi juga menjadi redaktur majalan Horison, Basis, Kalam, Pembinaan Bahasa Indonesia, Majalah Ilmu-Ilmu Sastra Indonesia, dan country editor di Tenggara di Kuala Lumpur.

Pada 2005, Sapardi memasuki masa pensiun sebagai guru besar Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia. Tidak hanya sebagai dosen, Sapardi juga aktif di beberapa kembaga seni dan sastra pada 1970 hingga 1980-an, seperti Direktur pelaksana Yayasan Indonesia Jakarta, Sekretaris Yayasan Dokumentasi Sastra HB Jassin, hingga Anggota Himpunan Pembina Bahasa Indonesia.

Baca juga:

Google Doodle Tampilkan Sosok Siti Latifah Herawati Diah

Dalam dunia sastra, Sapardi pernah membuat beberapa karya populer, seperti Duka-Mu Abadi (1969), Mata Pisau (1983), Perahu Kertas (1983), Sihir Hujan (1984), Hujan Bulan Juni (1994), Arloji (1998), Ayat-ayat Api (2000), hingga Ada Berita Apa Hari Ini, Den Sastro (2003).

Semasa hidupnya, Sapardi juga telah memperoleh berbagai penghargaan, seperti Anugerah Seni Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1990), Achmad Bakrie Award (Indonesia, 2003), Mataram Award (1985), hingga ASEAN Book Award (2018). (and)

Baca juga:

Sariamin Ismail, Google Doodle Hari ini