'SABLE, fABLE', Album Refleksi dalam Musik Pop nan Kaya

Sabtu, 12 April 2025 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - BON Iver memulai era baru lewat perilisan album SABLE, fABLE. Album ini menjadi yang pertama bagi Iver dalam enam tahun. Album ini mewakili sulitnya proses penyembuhan diri dan kisah cinta yang penuh seribu makna saat mata kita bertemu dengan sepasang mata lain.

Dua belas lagu di album ini merupakan kisah tentang proses bertransformasi, saat satu orang terbelah menjadi dua. Semuanya terangkum dari gelapnya bagian ‘SABLE’ hingga cahaya penuh warna ‘fABLE’, kepedihan yang berubah menjadi tujuan dan kesempatan, serta segala momen refleksi yang melahirkan musik pop nan kaya.

Abu yang tercipta dari rasa takut, penebusan dosa, dan kesedihan di ‘SABLE’ berubah menjadi kebahagiaan luar biasa seperti yang terpancar di lagu Everything is Peaceful Love, sedangkan keinginan yang tidak dapat terbendung dapat kita rasakan di lagu Walk Home. Di lagu If Only I Could Wait, musisi asal Wisconsin, Amerika Serikat, ini membahas kekuatan yang dibutuhkan untuk menjadi versi terbaik diri kita.

Jika ‘SABLE’ terasa seakan seluruh tembok di sekeliling kita semakin mendekat, ‘fABLE’ membuka semua pintu dan jendela. Namun, fabel bukanlah dongeng yang selalu berakhir bahagia. Saat album ini ditutup dengan There’s A Rhythm, bayangan ‘SABLE’ sudah dilewati. Meski begitu, Iver memilih untuk tidak melupakannya. Ia mencari jalan lain dan sadar akan pentingnya kesabaran serta berjanji untuk selalu berikhtiar. Waktu berjalan dan tak ada satu pun yang tahu apa yang akan terjadi.

Baca juga:

Sore ini di GBK, Bon Iver Bocorkan Album Baru 'SABLE, fABLE'



Musisi bernama asli Justin Vernon ini merilis SABLE, fABLE pada Jumat (11/4). Dua dua hari sebelum album SABLE, fABLE dirilis, Iver membocorkan album barunya lewat sesi dengar album yang digelar secara virtual di banyak taman di seluruh dunia lewat teknologi berbasis location-based bertajuk fABLE, sPACEs.

GBK City Park di Jakarta dipilih Iver sebagai tempat untuk mengakses album SABLE, fABLE selama 3 jam di hari itu, mulai dari pukul 16.00 hingga 19.00 WIB.

Pengalaman mendengarkan unik ini berangkat dari album listening session dua album Bon Iver sebelumnya yaitu 22, A Million (2016) yang menggunakan boombox, dan album i,i (2019) yang digelar di sejumlah toko musik.

Acara sesi dengar fABLE, sPACEs ini membawa para fans Bon Iver ke luar ruangan untuk menikmati album SABLE, fABLE di tempat-tempat yang dikelilingi pepohonan hijau yang asri lewat sebuah pengalaman mendengarkan bersifat personal, selaras dengan tema dari isolasi ke koneksi yang diusung album ini.

Selain GBK City Park, taman-taman ikonis lain di Asia yang dipilih Iver untuk sesi dengar ini termasuk UP Sunken Garden (Manila), KLCC Park (Kuala Lumpur), The Meadow @ Gardens by the Bay (Singapura), Daan Park (Taipei), dan Lumphini Park (Bangkok).

Album SABLE, fABLE diproduseri Justin Vernon dan Jim-E Stack, dengan Ian Gold dan Justin Vernon sebagai engineer, di-master oleh Heba Kadry, dan sebagian besar direkam di studio April Base milik Justin Vernon.(dwi)

Baca juga:

Ismaya Live Buka Kalender Konser Musik 2020 dengan Bon Iver

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan