Pilih Lampu LED yang Tepat jangan Bikin Celaka

Kamis, 29 Desember 2022 - P Suryo R

LAMPU menjadi bagian penting pada kendaraan. Sinar yang redup tak hanya membatasi pengendara melihat ke arah depan, namun juga membahayakan pengendara dari arah depan. Begitu juga dengan lampu yang terlalu terang dapat menyilaukan pengendara dari arah depan.

Salah satu lampu atau bohlam yang menjadi pilihan pengendara adalah LED. Teknologi lampu ini memang memberikan sinar terang ke arah depan. Namun yang harus kamu tahu adalah karakter lampu tersebut dan dampak ke pengguna kendaraan lain seperti apa. Diambil dari laman KabarOto menuliskan tips memilih lampu LED yang tepat pada kendaraan.

Baca Juga:

Deretan Mobil Listrik yang Meluncur Sepanjang 2022

lampu
Lampu adalah salah satu bagian vital dari kendaraan. (Pexels/Life Of Pix)

Saran Tommy National Sales Manager Rayton Indonesia untuk tidak asal pasang lampu LED pada kendaraan. Jika salah memilih produk jelas usia pakainya tidak akan awet. Keunggulan lampu LED memang lebih terang dan hemat energi. Tentunya tidak mengganggu sistem kelistrikan kendaraan.

"Hal ini penting, terlebih untuk lampu depan. Sebaiknya pilih produk yang sudah jelas dan teruji kualitasnya. Pastikan mereknya telah dikenal luas dan memiliki distributor resmi di Indonesia," kata Tommy.

Tentunya dengan saran dari Tommy, bohlam LED bermerek terkenal umumnya telah melewati uji kualitas. Pastinya ada jaminan memiliki durabilitas tinggi. Seperti pada produk RTD by Rayton, lulus QC (Quality Control) dengan berbagai parameter pengujian ketat.

Biasanya bohlam LED dibekali dengan relay, heat sink, dan kipas agar bohlam LED tidak mudah panas. Ini akan membuat umur lampu lebih panjang.

Baca Juga:

Mengenal Ferrari 335 S Spider Scaglietti, Mobil Rebutan Messi dan Ronaldo

lampu
Lampu yang baik adalah terfokus bukan menyebar. (Unsplash/Gelmis Bartulis)

Untuk kenyamanan penggunanya ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat memilih lampu LED.


1. Pastikan sinar lampu LED terfokus dan tidak melebar.

2. Pastikan lampu LED tak mudah mati ketika terjadi goncangan di jalan.

3. Perhatikan dan sesuaikan temperatur warna bohlam LED. Misalnya untuk lampu utama, lampu senja, lampu dim atau lampu kabut. Gunanya adalah agar tidak menyilaukan dan membahayakan pengendara lain. Tommy menyarankan untuk memilih temperatur 4.300K (Kelvin) yang berwarna putih kekuningan. Dapat pula megambil temperatur 6.000K berkelir putih bening.

Harus diperhatikan bahwa lampu dim, temperatur yang disarankan adalah 4.300K. Dengan demikian tidak membuat silau pengendara lain dari arah berlawanan. Kemudian untuk lampu kabut dianjurkan memakai temperatur 2.800 - 3.000K berwarna kuning keemasan. Dapat pula memakai temperatur 4.300K berwarna putih kekuningan gunanya agar sinarnya dapat menembus derasnya hujan dan kabut.

Yang terpenting adalah lampu LED yang digunakan itu memiliki kualitas yang baik dan dirancang sesuai kebutuhan kendaraan

Tommy mengingatkan yang tak kalah pentingnya adalah garansi atau aftersales produk, “Jadi, konsumen tidak perlu khawatir terhadap garansi. Garansinya dimulai sejak pemasangan awal.". (psr)

Baca Juga:

Aston Martin Bangun Pabrik F1 Senilai Rp 3,8 Triliun

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan