Pakar Keamanan Siber Temukan Spyware Berbahaya di HP Android

Rabu, 14 Agustus 2024 - Soffi Amira

MerahPutih.com - Pakar keamanan siber telah menemukan aplikasi spyware yang menargetkan ponsel Android. Malware itu bersembunyi di layar beranda dan beroperasi secara diam-diam di latar belakang. Kemudian, aplikasi itu berhasil "mencuri" data rahasia dan memantau aktivitas penggunanya.

Maraknya ponsel pintar juga menyebabkan meningkatnya jumlah peretas, yang akhirnya menciptakan aplikasi untuk mencuri data dan memata-matai aktivitas pengguna.

Spyware yang cenderung selektif terhadap korbannya, biasanya menargetkan anggota di satu perusahaan atau wilayah tertentu. Penemuan spyware ini dijuluki sebagai LianSpy, yang menargetkan ponsel pintar Android di Rusia.

Baca juga:

Waspada Malware di Android, Ketahui Beberapa Gejalanya

LianSpy Pantau Aktivitas Pengguna Ponsel

LianSpy menyamar sebagai aplikasi sistem dan layanan keuangan
LianSpy menyamar sebagai aplikasi sistem dan layanan keuangan. Foto: Unsplash/Pathum Danthanarayana
>Meski begitu, seluruh pengguna Android harus memperhatikan masalah ini. LianSpy ditemukan pada Maret 2024 lalu. LianSpy sudah aktif setidaknya selama tiga tahun.

Tidak seperti spyware lainnya, LianSpy mengharuskan pengguna untuk mengambil beberapa tindakan agar bisa terintegrasi ke ponsel pengguna.

Ketika diluncurkan, malware akan menjalankan pemeriksaan untuk melihat apakah ia memiliki "izin" yang diperlukan untuk menggunakan overlay, membaca kontak, hingga mengakses log panggilan.

Jika tidak, maka spyware akan "meminta" izin dari pengguna. Kemudian, menyamar sebagai aplikasi sistem dan layanan keuangan untuk melakukannya. Meskipun melakukan penyamaran, LianSpy tidak tertarik dengan data perbankan pengguna.

Baca juga:

Apa itu Stalkerware? Teknologi Pengintai yang Sering Digunakan Mantan Kekasih

Sebaliknya, LianSpy memantau aktivitas pengguna saat mereka menggunakan perangkat Android, mencegat log panggilan, mengirim aplikasi yang diinstal ke servernya sendiri, serta merekam layar pengguna.

Selain itu, LianSpy juga menyembunyikan dirinya di layar beranda pengguna dan berhasil beroperasi secara diam-diam di latar belakang melalui hak akses root.

Jadi, root memberi kesempatan bagi pengguna Android untuk meningkatkan akses "tertinggi" ke perangkat mereka. Hal ini memungkinkan pengguna untuk melewati batasan pabrikan ponsel.

Saat pengguna memiliki hak akses root, maka LianSpy dapat melewati notifikasi bilah status Android, yang digunakan untuk mengingatkan pengguna ketika ponsel mereka secara aktif menggunakan mikrofon atau kamera untuk merekam.

Pengguna Android Masih Bisa Menghindari Spyware

Pengguna Android bisa mencegah Spyware
Pengguna Android bisa mencegah Spyware. Foto: Unsplash/Daniel Romero
>Mengutip The Sun, LianSpy merupakan malware Trojan yang sangat sulit ditemukan. LianSpy kemungkinan dikirimkan ke perangkat Android tertentu melalui file atau aplikasi "sah". Misalnya, pembaruan perangkat lunak, lampiran email, atau aplikasi penipuan.

Spyware tidak akan hilang dalam waktu dekat. Hal itu melihat semakin berkembangnya teknologi, yang membuat peretas semakin canggih.

Namun, ada beberapa langkah penting yang dapat dilakukan pengguna, terutama bagi pemilik ponsel Android. Pengguna bisa mengunduh aplikasi yang diperlukan. Lalu, memastikan bahwa aplikasi itu diunduh melalui sumber tepercaya, seperti perusahaan atau merek resmi.

Selanjutnya, pengguna Android hanya menggunakan aplikasi dari pengembang tepercaya serta menghindari klien “alternatif” untuk aplikasi pesan instan, seperti WhatsApp.

Baca juga:

Bahaya Malware Versi Baru, Penguras Rekening Bank

Selain itu, pengguna Android juga harus memperbarui sistem operasinya secara rutin. Sebab, malware tak selalu dapat beradaptasi dengan fitur keamanan baru dan perbaikan bug.

Meski alat pendeteksi terkadang dapat membantu, tetapi beberapa spyware juga bisa menghindari deteksi tersebut.

Spyware, malware, trojan, dan virus lainnya tidak dapat dihilangkan sama sekali. Namun, beberapa langkah di atas bisa dilakukan oleh pengguna Android untuk mencegah serangan dan memantau keamanan ponselnya. (sof)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan