Newtro Jadi Tren Baru K-Pop, Remake Lagu-Lagu Lawas

Rabu, 20 Maret 2024 - Hendaru Tri Hanggoro

MerahPutih.com - Pendengar musik pop Korea dua dekade lalu takkan merasa asing dengan lagu-lagu di tangga lagu populer saat ini. Sebab lagu-lagu remake terus mendapatkan popularitas.

Di Melon, platform streaming musik Korea terbesar, "Rhapsody of Sadness" milik Lim Jae-hyun dan "Love 119" milik boy band Riize telah menancapkan kukunya di 10 besar chart musik populer pada hari Selasa (18/3).

Dua lagu tersebut merupakan remake dari aslinya: "Rhapsody of Sadness" oleh penyanyi Choi Jae-hoon pada 2000 dan "Emergency Room" milik band Izi pada 2005.

Baca juga:

Tiga Hal Ini Bedakan Musik K-Pop dengan Musik Pop Barat

Lagu-lagu tersebut termasuk di antara 50 lagu remake yang dirilis sepanjang tahun ini, termasuk lagu "Regret of the Times" yang dibawakan oleh girl band populer aespa. Aslinya dinyanyikan oleh Seo Taiji and Boys pada 1995.

Lalu Kim Sung-kyu mengambil "The Wind is Blowing" yang aslinya ditulis oleh Lee So-ra pada 2004. NewJeans me-remake "Our Night is More Beautiful Than Your Day" yang aslinya dibawakan oleh Kona pada 1996.

"Pakar industri mengaitkan fenomena ini dengan tren 'newtro' yang populer di kalangan generasi muda. Sebuah gabungan dari kata "baru" dan "retro", yang menandakan interpretasi baru atas elemen vintage di bidang mode, ritel, dan wilayah lainnya," tulis koreaherald.com (19/3).

Retro dapat mengacu pada tahun 1920-an atau hingga tahun 1990-an. Tidak peduli zamannya, yang terpenting adalah menambahkan sentuhan pada yang lama. Ini mencakup musik, mode, dan kecantikan, lalu menyebar ke makanan dan kehidupan rumah tangga.

Baca juga:

Penggemar K-Pop Ayo Belajar Tambah Penghasilan di Webinar 'Creative Thinking: Kpop Makes Cuanderful'

Di bidang musik, tren Newtro terlihat pada mini album grup K-pop DIA yang bertajuk Trend. Ini menampilkan beberapa gaya dan mode yang terinspirasi dekade 80-an dan 90-an.

Newtro masih sangat tren dan dapat diterima oleh pemirsa modern, tetapi dengan beberapa aspek “vintage” yang menonjol seperti font yang digunakan pada sampul album yang terkesan retro.

“Mengingat ketidakpastian ekonomi global saat ini, kebangkitan K-pop di masa lalu diperkirakan akan bertahan untuk saat ini,” kata profesor bisnis Universitas Perempuan Sookmyung, Seo Yong-gu. (dru)

Baca juga:

Musik Pop Korea Dominasi Tangga Lagu Billboard

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan