Naskah Kuno Cirebon belum Terkodifikasi
Rabu, 20 Februari 2019 -
PERSEBARAN naskah kuno di Cirebon banyak ditemukan di berbagai titik. Seperti di wilayah Kecamatan Gunung Jati, Lemahwungkuk, hingga di keraton-keraton. Semuanya dimiliki perorangan dan butuh perawatan khusus.
Hal itu diungkapkan abdi dalem Keraton Kanoman Cirebon, Farihin, 26. Ia menuturkan perawatan naskah kuno perlu kodifikasi, yakni berupa pemilahan berdasarkan tema atau kriteria tertentu. Menurutnya, kodifikasi penting untuk mempelajari isi naskah kuno.
"Kondisi naskah kuno di Cirebon saat ini masih belum terkodifikasi dengan baik. Hal ini disebabkan naskah kuno Cirebon masih terpencar di keraton-keraton dan perorangan. Akibatnya, naskah-naskah kuno belum terkodifikasi," tutur Farihin saat ditemui di Keraton Kanoman, Rabu (20/2).

Farihin juga memaparkan, selain lemahnya kodifikasi, masyarakat yang memiliki naskah kuno juga tidak merawatnya dengan baik, bahkan dibiarkan saja. Belum lagi pengkramatan naskah kuno yang membahayakan kondisi bentuk naskah.
"Sebagian masyarakat Cirebon yang memiliki naskah kuno, mereka menkeramatkan naskah kuno tersebut. Naskah hanya berfungsi sebagai pusaka bukan pustaka," jelasnya.

Mengenai isi naskah-naskah kuno Cirebon, Farikhin menuturkan banyak mengulas tentang fikih, tarekat, tauhid, dan primbon. "Hal ini sangat memungkinkan karena naskah-naskah tersebut banyak tersimpan di keraton-keraton yang ada di Cirebon," pungkasnya.(*)
Artikel ini merupakan laporan Mauritz, kontributor MP untuk wilayah Cirebon dan sekitarnya.