Microsoft Rilis Cyber Signals Volume 6, Jaga Keamanan Siber di Era AI
Jumat, 16 Februari 2024 -
MerahPutih.com - Terlepas dari segala kemajuan yang dibawa Generative AI, ada beberapa risiko akan adanya aktor jahat yang menggunakan teknologi baru ini untuk tujuan buruk, termasuk deepfake, eskalasi scripting, dan peningkatan penghindaran (evasion).
Melihat hal itu, Microsoft sendiri mendeteksi sinyal keamanan siber dalam traffic yang berjumlah lebih dari 65 triliun sinyal setiap harinya. Edisi ke-6 Cyber Signals dari Microsoft yang baru saja dirilis, memberikan informasi baru terhadap rangkaian serangan ini. Kemudian, apa yang bisa dilakukan untuk menghentikannya.
Baca juga:
Mereka mencoba menggunakan Model Bahasa Besar (LLM) seperti ChatGPT untuk meningkatkan dan menyempurnakan serangan siber mereka. Hal ini menandakan, bahwa terjadi evolusi penting di perlombaan cybersecurity AI.
Kemudian, menawarkan pemahaman jelas terkait bagaimana aktor ancaman nation-state di seluruh dunia mulai menambahkan AI ke toolkit mereka.
Laporan ini juga menawarkan informasi baru terkait bagaimana Microsoft mengeksplorasi potensi AI untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan. Lalu, membuka cara-cara canggih dan baru untuk berlindung dari ancaman siber.
Baca juga:
Berdasarkan studi yang sama, Microsoft Copilot for Security juga mempermudah cybersecurity professionals dalam beberapa hal, yaitu:
- Menghasilkan pekerjaan yang 44 persen lebih akurat dalam semua tugas.
- Menghasilkan pekerjaan yang 26 persen lebih cepat dalam semua tugas.
- Menjadikan Copilot sebagai asisten mereka ketika mereka melakukan tugas yang sama ke depannya, menurut 90 persen responden.
Namun, tak hanya cybersecurity professionals saja yang perlu mempertahankan lanskap keamanan siber kita. Microsoft percaya, keamanan siber merupakan hak dan tugas setiap orang. Cyber Signals Volume Enam ini diharapkan dapat memberdayakan setiap orang untuk mempraktikkan keamanan siber yang cerdas. (*)
Baca juga: