Microsoft Rilis Cyber Signals Volume 6, Jaga Keamanan Siber di Era AI

Jumat, 16 Februari 2024 - Soffi Amira

MerahPutih.com - Terlepas dari segala kemajuan yang dibawa Generative AI, ada beberapa risiko akan adanya aktor jahat yang menggunakan teknologi baru ini untuk tujuan buruk, termasuk deepfake, eskalasi scripting, dan peningkatan penghindaran (evasion).

Melihat hal itu, Microsoft sendiri mendeteksi sinyal keamanan siber dalam traffic yang berjumlah lebih dari 65 triliun sinyal setiap harinya. Edisi ke-6 Cyber Signals dari Microsoft yang baru saja dirilis, memberikan informasi baru terhadap rangkaian serangan ini. Kemudian, apa yang bisa dilakukan untuk menghentikannya.

Baca juga:

Microsoft PHK 1.900 Karyawan Xbox dan Activision Blizzard

Microsoft mendeteksi sinyal keamanan siber dalam traffic yang berjumlah lebih dari 65 triliun
Microsoft mendeteksi sinyal keamanan siber dalam traffic yang berjumlah lebih dari 65 triliun. Foto: Unsplash/Matthew Manuel
>Microsoft dan OpenAI menyebutkan, bahwa perusahaan telah mendeteksi dan menggagalkan upaya yang dilakukan oleh aktor cyberthreat, seperti Forest Blizzard, Emerald Sleet, Crimson Sandstorm, Charcoal Typhoon, dan Salmon Typhoon.

Mereka mencoba menggunakan Model Bahasa Besar (LLM) seperti ChatGPT untuk meningkatkan dan menyempurnakan serangan siber mereka. Hal ini menandakan, bahwa terjadi evolusi penting di perlombaan cybersecurity AI.

Kemudian, menawarkan pemahaman jelas terkait bagaimana aktor ancaman nation-state di seluruh dunia mulai menambahkan AI ke toolkit mereka.

Laporan ini juga menawarkan informasi baru terkait bagaimana Microsoft mengeksplorasi potensi AI untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan. Lalu, membuka cara-cara canggih dan baru untuk berlindung dari ancaman siber.

Baca juga:

Mark Zuckerberg Ingin Buat Artificial General Intelligence

Microsoft eksplorasi potensi AI untuk tingkatkan keamanan
Microsoft eksplorasi potensi AI untuk tingkatkan keamanan. Foto: Unsplash/Philipp Katzenberger
>Pasalnya, sebuah studi terbaru mengenai Microsoft Copilot for Security menunjukkan, adanya peningkatan kecepatan dan akurasi analis keamanan bagi cybersecurity professionals.

Berdasarkan studi yang sama, Microsoft Copilot for Security juga mempermudah cybersecurity professionals dalam beberapa hal, yaitu:

- Menghasilkan pekerjaan yang 44 persen lebih akurat dalam semua tugas.

- Menghasilkan pekerjaan yang 26 persen lebih cepat dalam semua tugas.

- Menjadikan Copilot sebagai asisten mereka ketika mereka melakukan tugas yang sama ke depannya, menurut 90 persen responden.

Namun, tak hanya cybersecurity professionals saja yang perlu mempertahankan lanskap keamanan siber kita. Microsoft percaya, keamanan siber merupakan hak dan tugas setiap orang. Cyber Signals Volume Enam ini diharapkan dapat memberdayakan setiap orang untuk mempraktikkan keamanan siber yang cerdas. (*)

Baca juga:

Microsoft Luncurkan Mesh, Platform Meeting Virtual di Teams

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan