Menuju SEA Games 2025, Erick Thohir: Hanya Atlet Terbaik yang akan Berlaga
Jumat, 14 November 2025 -
MerahPutih.com - Persiapan Indonesia menuju SEA Games 2025 di Thailand terus dimatangkan. Tim review Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kini tengah memfinalisasi penetapan potensi medali dari berbagai cabang olahraga (cabor) nasional menjelang gelaran multievent yang berlangsung Desember mendatang.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Erick Thohir, memimpin rapat koordinasi bersama tim review yang terdiri atas pakar, praktisi olahraga, serta perwakilan dari Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), dan jajaran Kemenpora.
“Kami melakukan finalisasi cabor-cabor yang memiliki potensi medali di SEA Games 2025,” tulis Erick dalam keterangannya, dikutip Jumat (14/11).
Baca juga:
Bagian Regenerasi, Indonesia Turunkan Atlet Muda di Cabang Bulu Tangkis SEA Games 2025
Erick menegaskan bahwa hanya atlet terbaik yang akan diberangkatkan demi mencapai prestasi maksimal bagi tim Merah Putih. Tim review melakukan evaluasi menyeluruh terhadap target tiap federasi, termasuk menimbang ulang potensi medali dan menetapkan angka yang realistis sebelum diumumkan secara resmi ke publik.
Ia meminta seluruh federasi bersikap terbuka mengenai kemampuan sebenarnya agar penetapan target medali lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Setelah proses evaluasi rampung, target final perolehan medali akan ditetapkan dan disampaikan kepada masyarakat sebagai acuan resmi persiapan kontingen Indonesia menuju Thailand.
Baca juga:
SEA Games 2025 di Thailand dijadwalkan berlangsung pada 9–20 Desember 2025. Mengusung tema “Mempersatukan Asia Tenggara”, pesta olahraga dua tahunan tersebut akan diselenggarakan di sejumlah kota, termasuk Bangkok, Chonburi, dan Songkhla.
Indonesia telah memasang target mempertahankan posisi ketiga, seperti capaian pada SEA Games Kamboja 2023 ketika Merah Putih mengantongi 87 emas, 80 perak, dan 109 perunggu.
Namun, tantangan tahun ini diprediksi lebih berat. Erick mengungkapkan bahwa Indonesia kehilangan peluang meraih 41 emas karena sejumlah nomor unggulan tidak dipertandingkan oleh tuan rumah.
Akibatnya, potensi emas sementara hanya sekitar 46, jauh dari batas minimal 82 emas yang dibutuhkan untuk mengamankan posisi tiga besar. (Knu)