Menteri Agama Minta Paslon Pilkada Tidak Lecehkan Agama
Kamis, 06 Oktober 2016 -
MerahPutih Nasional - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta pasangan calon (paslon) pada Pilkada 2017 tidak sampai melecehkan agama dalam kempanyenya. Para calon harus bersaing secara beradab, salah satu caranya dengan mengedepankan kampanye bersifat promotif (mengajak) ketimbang konfrontatif (menyerang).
"Kita ini manusia Indonesia yang beradab. Sehingga dalam pesta demokrasi seperti Pilkada pun, kita hendaknya senantiasa menjaga sikap toleransi dan tenggang rasa atau tepo seliro," kata Menag Lukman, di Jakarta, Kamis (6/10), seperti dilansir Kantor Kementerian Agama.
Menurut Menag Lukman, pada masyarakat Indonesia yang majemuk, isu suku, ras, agama (SARA) memang sulit dielakkan dari dinamika Pilkada. Dapat dimaklumi pula jika orang memilih pasangan calon yang dianggapnya terbaik berdasarkan preferensi SARA. Di negara yang demokratis, setiap orang berhak menentukan pilihan sesuai pandangan, alasan, dan keyakinan masing-masing.
Namun, hendaknya isu SARA terutama agama dapat dikemas secara lebih beradab agar tidak merusak keharmonisan sesama anak bangsa. Ia mencontohkan, memanipulasi tafsir ayat agama untuk menjelekkan calon tertentu merupakan tindakan yang rentan konflik. Pernyataan yang melecehkan, menista, atau menjelekkan isi ayat suci juga menandakan perbuatan tidak beradab.
"Saya meminta para paslon dan tim suksesnya agar tidak mencederai keagungan agama dengan tindakan seperti memanipulasi, menista, melecehkan, apalagi menjelek-jelekkan ajaran agama. Jangan melakukan kampanye kotor, atau menggunakan agama untuk membenarkan tindakan negatif," tegasnya.
Menag Lukman juga mengingatkan pihak penyelenggara Pilkada agar lebih peka terhadap penggunaan isu agama. "Jika ada pelanggaran terkait soal ini, sebaiknya segera ditangani. Gejala yang dapat menurunkan kualitas Pilkada akibat konflik agama juga harus segera diantisipasi," terangnya.
BACA JUGA: