Mengenal Rumah Tumbuh Banyak Bukaan Jawaban Rumah Impian
Senin, 20 April 2020 -
SETIAP orang tentunya ingin memiliki rumah impian. Namun, terkadang terkendala dengan masalah pendanaan. Namun memiliki rumah impian tak melulu harus menelan biaya super besar. Jika kamu bisa menyiasatinya dengan baik, kamu pasti bisa meraih rumah impianmu dengan dana apa adanya.
Seperti yang dilakukan oleh Indri Damayani, pemilik rumah CKK Home yang mengusung konsep Rumah Tumbuh Banyak Bukaan. Dalam mendirikan suatu hunian, pemilik rumah menerapkan konsep rumah tumbuh, yang artinya hunian dirancang secara bertahap.
Baca Juga:
Sedikit Mengenal Rumah Suku Korowai yang Tingginya Hingga 50 Meter
Rumah tumbuh bisa didasari lantaran keterbatasan lahan atau biayanya. Kendati memerlukan waktu, konsep rumah tumbuh cukup efektif untuk mewujudkan rumah impian karena bisa menyesuaikan keadaan si pemilik rumah.

CKK Home milik Indri Damayani merupakan salah satu rumah berkonsep semi industrial, yang dari awal berniat untuk memiliki rumah tumbuh. Selain itu, Indri pun ingin memiliki rumah yang sehat, setiap ruang harus mendapatkan cahaya matahari dan memiliki jendela lebih lebar agar angin masuk dengan bebas.
Konsep yang ada memberikan banyak ruang terbuka agar si pemilik rumah dan anggota keluarganya dapat merasakan hembusan angin dari luar rumah. CKK Home berdiri di tanah seluas 160 meter persegi. Sementara luas bangunannya 90 meter persegi. Indri ingin membangun rumahnya secara bertahap agar menjadi hunian impian.
Indri memilih membeli tanah kosong terlebih dahulu dan membangun rumah dari nol. "Di luar tanah, untuk bangun rumah ini totalnya enggak lebih dari 400 juta. Karena budgetnya terbatas saya cari tanah untuk ngebangun rumah yang sesuai keinginan," tutur Indri saat live di instagram @ideaonline.
Baca Juga:

Untuk pengerjaan CKK Home memakan waktu sekitar sembilan bulan. Indri mempercayakan desain rumahnya pada Arsitek bernama Mochammad Taufik Hidayat, sementara untuk kontraktornya ia memilih Ruangrehat .
Saat live streaming di Instagram bersama Ideaonline dalam acara Berbagi Cerita, Indri menjelaskan sudut demi sudut dari CKK Home selama kurang lebih satu jam.
Meski luas bangunannya hanya 90 meter persegi tapi CKK Home terlihat begitu kece dan hampir setiap sudutnya sangat instagramable. Hal itu tak lepas dari kombinasi pemilihan warna sederhana namun sedap dipandang mata.
Sentuhan berbagai tanaman hias serta sejumlah funiture berkelir hitam berbahan besi membuat tampilannya catchy. Belum lagi beberapa bukaan lebar untuk angin dan cahaya matahari masuk rumah membuatnya kian teduh dan terlihat keren.

Untuk beberapa bagian, ada tembok yang tak di cat namun diberi coating celar tujuannya menjaga kesehatan untuk meluruhkan debu. Meskipun demikian masih memberikan kesan artistik namun tetap aman bagi kesehatan.
Adapun salah satu ruangan favoritnya dari CKK Home, kamar utama. Karena ruangan ini dirancang khusus agar di pagi hari cahaya matahari bisa langsung masuk melalui jendela yang dibuat lebar. Hal itu tentunya sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Jika kamu melihat banyak bagian CKK Home dipenuhi oleh tanaman, kemungkinan memang bisa menjadi sarang nyamuk, terlebih saat ini tengah musim DBD. Mengatasi hal itu, Indri punya tips mencegahnya.
"Selama rumah kita bersih sih itu nyamuknya enggak ada. Yang penting kita rajin ngebersihin, karena saya enggak ngebiarin barang-barang yang enggak terlalu penting ada di rumah. Entah saya masukin dalam lemari atau saya buang aja gitu. Sejauh ini enggak ada nyamuk sih," tutur Indri.

Pada sesi live Instagram tersebut banyak pula warganet yang bertanya tentang rawan banyak serangga di dalam rumah karena jumlah tanaman yang banyak.
Terkait hal itu, Indri menyebutkan ada cara untuk mencegahnya, yakni dengan menjemur tanaman-tanaman yang ada di dalam rumah, seminggu sekali. Kemudian merotasinya dengan tanaman yang berada di luar rumah. Untuk merawat tanamannya itu, dia tak menggunakan bahan kimia atau pestisida.
Terlepas dari itu, mengingat konsep CKK Home merupakan rumah tumbuh, Indri berencana akan menambah lagi satu kamar tidur untuk anak, dan ruang untuk mushola. "Karena memang kedepannya saya berniat membangun sebuah kamar untuk anak saya. Karena kemarin keterbatasann budget saya bikin ruang-ruang yang penting dulu, ke depannya saya akan bisa bangun selanjutnya" tutupnya. (ryn)
Baca Juga:
Rumah Kayu Goen Suguhkan Barang Antik dari Belahan Nusantara