Mengenal Gaya Hidup Tongkrongan di Berbagai Wilayah Jakarta
Kamis, 29 April 2021 -
TONGKRONGAN di Ibukota Jakarta sangat beragam dan luas. Tiap-tiap wilayah di Jakarta, biasanya punya ciri khas Tongkrongan masing-masing.
Dimulai dari wilayah Jakarta Utara. Tongkrongan wilayah yang satu ini dikenal dengan kawasan 'keras' dan kumpulan orang-orang tajir melintir.
Baca Juga:
Khususnya untuk para tongkrongan di sekitar pelabuhan Tanjung Priok, Banyak ditemui tongkrongan yang terdiri dari orang-orang 'keras'. Karena di wilayah tersebut banyak yang bekerja di pelabuhan, hingga para pengemudi truk-truk besar.

Karena itu kamu memerlukan nyali yang besar bila melewati tongkrongan atau nongkrong di wilayah tersebut. Sering dipenuhi dengan truk-truk besar, juga banyak para preman yang kerap kali melintas. Jadi kamu perlu waspada bila melintas tongkrongan di utara Jakarta Utara.
Tapi, wajah tongkrongan Jakarta Utara di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) begitu kontras dengan di Tanjung Priok, karena wilayah PIK dikenal sebagai kawasan elite dipenuhi tempat tongkrongan anak gaul yang mewah abis.
Dari mulai restoran, kafe hingga bar mewah ada di kawasan PIK. Banyak pula tempat-tempat kece yang menawarkan view pantai.
Baca Juga:
Ketika Kawan Nongkrong Jadi 'Penggoda' Iman

Tunggangan alias kendaraan yang dibawa oleh anak tongkrongan di PIK, juga mewah abis. Jangan heran bila banyak mobil-mobil kece hingga supercar yang melintas di kawasan tersebut. Populasi sepeda motor di wilayah itu juga lebih sedikit dibanding mobil. Hal itu seakan menandakan bahwa kawasan tersebut dipenuhi oleh banyak orang tajir melintir.
Dari Jakarta Utara, kini kita beralih ke tongkrongan di Jakarta Barat terlebih dahulu. Kalau ngomongin anak nongkrong di Jakarta Barat, ada beberapa tempat yang cukup jadi favorit. Seperti mal-mal yang lumayan besar dan lengkap, antara lain yakni Mall Ciputra, Mall Taman Anggrek, Central Park, serta Neo Soho.

Sementara untuk untuk tongkrongan yang berkantong tebal dan menyukai dunia malam, biasanya hadir di kawasan Kota. Di kawasan ini terdapat sejumlah bar serta klub, dari mulai kelas bawah, menengah hingga kelas atas. Namun, biasanya karakteristik lagu-lagu pada klub malam di jakarta barat lebih pada musik-musik bernuansa remix atau breakbeat.
Untuk tongkrongan di Jakarta Barat yang low budget, biasanya tempat yang jadi favorit yakni di sekitar Puri Indah Mal, atau yang lebih dikenal dengan kawasan CNI. Jajajanan kaki lima yang lezat dengan harga sangat kompetitif ramai di kawasan ini.
Ketika malam hari kawasan CNI biasanya dipenuhi oleh sejumlah komunitas sepeda motor, yang didominasi aliran modifikasi ke arah thailook. Biasanya ciri khas yang terlihat yaitu penggunaan ban cacing, aksesori warna warni, hingga knalpot mberrrr. Banyak juga komunitas motor thailook yang kerap kopdar di kawasan tersebut.
Baca Juga:

Selain itu, biasanya tongkrongan komunitas motor Thailook di puri CNI juga dihiasi dengan pemandangan cabe-cabean dengan sepeda motor yang lalu lalang melintas. Ciri-ciri 'cabe' tersebut yakni mengenakan pakaian minim, make up tebal, rambut pirang, wangi semerbak, hingga tato di bagian atas dada.
Biasanya, jajanan tongkrongan anak motor thailook bersama cabe-cabean mereka yakni kopi atau minuman jeruk dingin yang dibeli di starling. Dengan tambahan cimol kentang atau tahu bulat digoreng dadakan.
Setelah wilayah utara dan barat, yang paling menjadi sorotan masyarakat yakni Jakarta Selatan. Wilayah yang satu ini bak 'pusat tongkrongan hedon' Jakarta.
Jaksel bisa dibilang paling menarik dan fenomenal. Jaksel merupakan salah satu pusat hedonisme dan gudangnya kaum kekinian. Hal itu lantaran banyaknya pengusaha, konglomerat hingga pejabat yang tinggal disana dan memiliki banyak tempat tongkrongan hype.
'Ada uang ada barang', istilah tersebut cocok buat mewakili anak Jaksel yang dikenal dengan gaya hidupnya yang hype dan hedon. Selain itu, gaya bahasa tongkrongan anak jaksel pun mengarah ke 'Inggris-Inggrisan', seperti halnya penambahan kata 'which is', 'even' dan 'literally'.

Dari gaya berpakaian, biasanya anak Jaksel dikenal sangat fashioanable. Dari mulai kaus hitam ala-ala, celana jeans, totebag, hingga bucket hat biar dikata 'anak selatan abis'.
Biasanya anak selatan nongkrong di sebuah kafe instagramable dengan Outfit kece seraya menikmati segelas kopi di kala senja, dengan diiringi lagu dari Pamungkas, Sal Priadi, atau Ardhito Pramono.
Selain itu, anak selatan juga kerap nongkrong di cafe yang menyediakan minuman beralkohol dan ada live music. Biasanya, minuman favorit mereka yakni 'Amer' alias Anggur Merah. Setelah anggur merah diteguk, kemudian sing along lagu Berharap Tak Berpisah dari Reza Arthamevia sambil berdansa.
Sudah menjadi rahasia umum, di Jakarta Selatan juga terdapat tempat-tempat dugem yang keren di kawasan SCBD. Saking keren dan populernya, tak heran jika tongkrongan dari wilayah di luar Jaksel pun rela jauh-jauh datang demi menikmati 'indahnya malam' di klub-klub berkelas.

Biasanya hanya tongkrongan Jakarta Selatan 'berduit' yang nongkrong di tempat-tempat dugem. Berbeda dengan wilayah Barat yang musiknya cenderung lebih ke breakbeat atau remix, wilayah selatan lebih condong ke Electronic Dance Music (EDM).
Selain SCBD, tongkrongan Jakarta Selatan yang cukup fenomenal yakni setiap malam-malam akhir pekan di Jl. Asia Afrika, atau yang lebih dikenal dengan ASAF. Banyak tongkrongan anak mobil yang balap liar drag di jalur tersebut. 'Trek Balap Liar' tersebut sudah sangat terkenal di wilayah lain, hingga banyak tongkrongan lain yang tertarik untuk menjajal kemampuan mobilnya disana.
Meski kerap dibubarkan dan peringati oleh Polisi, namun, jiwa muda yang bergejolak para car enthusiast Jakarta Selatan seakan tak pernah kendur. (ryn)
Baca Juga: