Menengok Sofitel Legend Metropole Hanoi, Hotel Legendaris di Vietnam yang Jadi Tempat Pertemuan Kim Jong-un dan Donald Trump
Kamis, 28 Februari 2019 -
IBU kota Vietnam, Hanoi, jadi tempat terciptanya sejarah pertemuan AS dan Korea Utara. Pada 27-28 Februari, Presiden AS Donald Trump dan Presiden Korea Utara Kim Jong-un melangsungkan pertemuan kedua. Setahun lalu, keduanya telah bertemu di Singapura.
Sabagai tempat pertemuan, dipilihlah Sofitel Legend Metropole Hanoi. Meskipun bertemu di hotel legendaris tersebut, baik Trump maupun Jong-un, tidak menginap di hotel yang sama.
Padahal, Sofitel Legend Metropole Hanoi punya pesona kemewahan dan sejarah yang tak bisa dibantah.
1. Sofitel Legend Metropole Hanoi Resmi Dibuka pada 1901

Nama 'legend' yang disematkan pada hotel ini bukan tanpa alasan. Menawarkan 364 kamar, Sofitel Legend Metropole Hanoi memang punya sejarah panjang yang menakjubkan.
Hotel dengan daya tarik gaya kolonial Prancis ini merupakan hotel termewah di Kota Hanoi. Dulunya, bangunan hotel ini merupakan rumah Gubernur Prancis untuk Tonkin (nama lama Vietnam bagian utara). Letak bangunan hotel ini tak jauh dari Hanoi Opera House dan Katedral St Joseph yang bergaya Neo-Gothic.
Pada 1901, bangunan kediaman gubernur ini resmi dibuka sebagai Sofitel Legend Metropole Hanoi.
2. Tempat Menginap para Figur Publik Ternama Dunia

Pada zaman dulu, orang terkenal dan selebritas acap menghabiskan sore di restoran hotel ini. Ya, hotel ini sudah menjadi tujuan favorit orang terkennal di dunia.
Sebuah plakat di hotel ini mencantumkan nama-nama figur publik yang pernah menghabiskan malam di sini. Salah seorang pengunjung legendaris hotel ini ialah Charlie Chaplin. Komedian dan sutradara itu menghabiskan bulan madu di hotel ini. Selain itu, novelis Graham Greene kabarnya menyelesaikan karya klasiknya, The Quiet American, di Sofitel Legend Metropole Hanoi.
Di era yang lebih modern, pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, dan mantan Presiden AS Bill Clinton juga pernah menginap di hotel ini.
3. Tenggelam di Era Perang

Meski jadi tempat melepas lelah orang-orang ternama dunia, hotel ini pernah mengalami masa surut di era perang Vietnam. Properti ini pernah disalahgunakan.
Beberapa dekade setelah perang, Pullman Hotels and Resorts memperbarui properti ini. Membawa kembali kejayaannya di masa lampau. Akhirnya, pemilik Accor Hotel mengambil alih manajemen hotel ini. Di bawah pengelolaan mereka, hotel ini kembali menghadirkan furnitur antik, kamar yang lega, dan ruang makan yang menggoda.
Metropole Wing di hotel ini menawarkan furnitur antik yang amat terawat, sulaman sutra, penutup jendela dari kayu bercat hijau, dengan detail besi.
Untuk urusan kuliner, Sofitel Legend Metropole Hanoi punya restoran Prancis Le Beaulieu. Ada Bamboo Bar yang romantis di lapangan luas nan hijau. Tepat di sisi kolam.
4. Sebuah Bungker di dalam Hotel
Namun, dari semua kemewahan dan keindahan di hotel ini, sebuah bungker jadi fitur paling keren di hotel ini. Para tamu bisa merasakan suasana bungker dengan mengikuti tur Path of History yang digelar hotel.
Menurut ahli sejarah hotel ini, selter bom Metropole melindungi para tamu dari serangan udara di masa perang. Tak terkecuali untuk melindungi tamu ternama, seperti Joan Baez dan Jane Fonda.
Setelah perang, bungker ini ditutup dan dikunci. Terlupakan selama beberapa dekade. Secara tak senagaja, saat merenovasi Bamboo Bar pada 2011, bagian pembangunan menemukan bungker ini.
Pada 2012, bungker ini dibuka kembali. Pembukaan itu dilakukan untuk menghormati kerja keras para pegawai hotel yang tetap mempertahankan hotel di masa sulit saat perang. Bungker ini juga jadi peringatan atas keberanian para pegawai juga sebagai pengingat akan sejarah yang tak boleh terlupakan.
Jika menginap di hotel ini, kamu bisa mengikuti tur sejarah seputar hotel yang digelar tiap hari. Seorang sejawaran akan mengawal kamu mengelilingi bangunan bergaya Prancis yang cantik ini. Tur sejarah digelar pada pukul 17.00 hingga 18.00.(dwi)