Mark Ruffalo Tampil Begini di Mickey 17, Cara Bong Joon Ho Sindir Halus Donald Trump

Jumat, 14 Februari 2025 - Ikhsan Aryo Digdo

MerahPutih.com - Di sela-sela ajang British Film Institute (BFI), sutradara Bong Joon Ho membagikan cerita menarik soal film terbarunya, Mickey 17. Karakter antagonis pada film itu, kata Joon Ho, yang diperankan oleh Mark Ruffalo, memiliki kemiripan dengan Presiden AS Donald Trump.

Ruffalo pada film tersebut memerankan karakter bernama Kenneth Marshall, yang memiliki kulit berwarna semburat oranye. Trump memang sering dikaitkan dengan warna kulit oranye dalam berbagai lelucon dan penggambaran satir di media.

"Kami syuting film ini di London pada 2022, dan ada sesuatu yang terjadi di 2024 yang ternyata cukup mirip dengan cerita dalam film ini," ujar Bong melalui penerjemah, seraya menjelaskan alasannya menghadirkan Ruffalo dengan kulit semburat oranye.

Mark Ruffalo Terkejut Karakternya Mirip dengah Periswita Politik di Kehidupan Nyata

Mark Ruffalo ternyata terkejut saat memerankan karakter tersebut, karena memiliki kemiripan pada peristiwa politik yang terjadi pada 2024. "Apakah kami ini peramal masa depan?” ungkap Ruffalo, heran dengan sosok Marshall.

Baca juga:

Mark Ruffalo Isyaratkan Film Solo ‘Hulk’ di Masa Depan Marvel

Trump memang pernah memberikan komentar sinis saat film populer Bong lainnya, yakni Parasite, memenangkan penghargaan di Oscar. Namun, saat ditanya apakah kehadiran Ruffalo di film terbarunya menjadi caranya untuk membalas Trump atas insiden itu, Bong mengaku itu tidak membuatnya terbawa perasaan.

"Saya tidak sekecil itu," ujarnya, menyatakan dirinya tidak terpengaruh dengan komentar negatif dilayangkan Trump tentang Parasite.

Mickey 17 akan Tayang 7 Maret

Film produksi Warner Bros. ini, yang akan tayang pada 7 Maret, dibintangi Robert Pattinson dalam adaptasi novel Edward Ashton. Kisahnya mengikuti seorang karakter yang terus-menerus "dicetak ulang" setelah mati dalam misi berbahaya.

"Saya sangat terpesona dengan konsep ini," kata Bong, menjelaskan bahwa premis cetak ulang manusia dalam filmnya berbeda dari narasi kloning pada umumnya. (ikh)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan