Manu Pata'u Ni, Sajian Ayam Berbumbu yang Penuh Filosofi dari Sumba

Senin, 15 Oktober 2018 - Dwi Astarini

SAAT menjamu tamu, masyarakat Sumba menyajikan masakan spesial berupa ayam kampung berbumbu yang dimasak dengan kuah santan. Manu Pata'u ni menjadi menu wajib disuguhkan saat menjamu tamu.

Manu Pata'u Ni terbuat dari ayam kampung yang dimasak dengan campuran santan. Kuah santan disajikan secara terpisah, daging ayam kampungnya dimasak hingga empuk dan bumbunya meresap hingga ke dalam.

Penyajian olahan ayam berbumbu ini dilakukan dalam dua cara. Cara pertama, ayam diberikan kepada tamu. Sang tamu kemudian menyobek bagian ayam, semisal paha. Nantinya, bagian itu diberikan kepada tuan rumah.

Sementara itu, sisa ayam setelah disobek akan dinikmati sang tamu. Namun, jika ayam tidak habis dimakan, sang tamu harus membawa pulang sajian tersebut. Cara makan seperti itu mengandung makna bahwa antara tuan rumah dan tamu berbagi rasa kasih, saling menghargai.

nasi jagung
Manu pata'u ni biasanya disajikan bersama nasi jagung. (foto masakandapurku)

Rupanya, dalam adat Sumba, ada tata cara khusus dalam menjamu tamu yang datang. Selain boleh memilih bagian dari sajian manu pata'u ni, tamu juga wajib diberi bekal makanan saat pulang. Tentunya kalau ada sajian jamuan berlebih dari si tuan rumah. Adat yang telah melekat itulah yang menjaga kerukunan antarwarga di Sumba.

Selain itu, membungkuskan makan kepada tamu bertujuan agar tidak mubazir. Makanan yang telah terhidang di meja makan harus dihabiskan. Makanan tidak boleh dibuang atau disimpan hingga basi. Dengan begitu, masyarakat Sumba percaya bahwa rezeki akan terus mengalir kepada mereka.

Masakan spesial ini tak mudah ditemui di berbagai rumah makan di Sumba. Makanan yang dijual umumnya masakan Padang atau Tegal. Namun, di rumah-rumah penduduk ataupun saat acara adat, sajian khas pasti akan terhidang.(dwi)

Bagikan

Baca Original Artikel

Berita Terkait

Bagikan