Malas Olahraga Sebabkan Depresi
Rabu, 28 Maret 2018 -
PASTINYA berolahraga akan selalu memberikan manfaat bagi tubuh. Secara fisik tubuh akan terasa bugar, dan tentunya akan baik bagi kesehatan mental. Ibaratnya olahraga bisa menjadi alternatif refreshing setelah penat menjalani aktivitas sehari-hari.
Untuk itu penting sekali agar setiap orang berolahraga. Sebab yang paling parah jika Anda malas berolahra bisa meningkatkan risiko terkena depresi, demikian mengutip laman Independent.
Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Adelaide menemukan bahwa jarang berolahraga akan menyebabkan seseorang mengalami gejala depresi. Julie Morgan, seorang mahasiswa PhD dari Disiplin Psikiatri di University of Adelaide di Australia Selatan, memimpin penelitian itu dengan sampel 152 orang dewasa, dan 50 di antaranya ialah wanita.
Setiap peserta sampel melakukan aktivitas olahraga tiga kali dalam seminggu. Setiap sesi mereka berolahraga selama 30 menit. Proses tersebut dilakukan selama tiga bulan. Hasilnya mereka tidak memiliki gejala depresi setelah rutin berolahraga.
Profesor Bernhard Baune, kepala psikiatri di University of Adelaide, berhenti melakukan rutinatas olahraga akan langsung menimbulkan kemungkinkan gejala depresi pada indvidu.
"Dalam beberapa kasus, menghentikan latihan ini menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam gejala depresi setelah hanya tiga hari," paparnya.

Namun tidak selamanya peningkatan gejala depresi akan berdampak langsung saat tidak rutin berolahraga. Di lain kasus, mereka yang mulai malas berolahraga akan memiliki gejala depresi yang meningkat dalam beberapa minggu, tidak secara langsung.
"Studi lain menunjukkan bahwa gejala depresi orang meningkat setelah satu atau dua minggu pertama, yang masih cukup lama setelah berhenti berolahraga," tambah Bernhard.
Namun penelitian tersebut memiliki kelemahan. Pasalnya sampel peserta masih dalam jumlah kecil. Perlu diadakan penelitian kembali dengan jumlah peserta yang mungkin saja harus lebih dari 200 orang untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
Terlepas dari hal itu, menurut Julie Morgan, kaitan olagraga dengan mengurangi gejala depresi tetap bisa dibuktikan. Secara medis banyak pakar kesehatan yang menyebut berolahraga memang bisa memperbaiki kesehatan mental.
"Banyak bukti klinis menunjukkan bahwa olahraga teratur dapat mengurangi dan mengobati depresi," tutur Julie.
Selain itu, dapat dipastikan melalu studi ini bahwa perempuan lebih cenderung mengalami gejala depresi, terlebih yang jarang berolahraga. Sahabat Merah Putih bagaimanapun juga berolahraga merupakan hal baik. Tetap rajin berolahraga ya agar tubuh dan mental menjadi sehat. (Ikh)