Lomba Dayung Jukung, Tradisi Unik 17 Agustusan di Kalimantan Selatan

Rabu, 14 Agustus 2024 - Frengky Aruan

Merahputih.com - Banjarmasin, yang dikenal sebagai Kota Seribu Sungai, memiliki tradisi unik setiap 17 Agustus, yaitu lomba dayung jukung.

Acara ini meriah dan diikuti berbagai kalangan masyarakat. Acara ini bertujuan untuk memeriahkan HUT kemerdekaan RI sekaligus melestarikan jukung, alat transportasi khas Kalimantan Selatan.

Jukung adalah perahu tradisional suku Banjar, digunakan untuk transportasi, perdagangan, dan menangkap ikan di sungai, danau, serta rawa.

Sebelum alat transportasi modern berkembang, jukung menjadi sarana utama warga Banjar untuk berbagai keperluan seperti berdagang dan menangkap ikan, demikian diungkap berbagai sumber.

Ada tiga jenis jukung yang dikenal: jukung sudur, jukung patai, dan jukung batambit, yang masing-masing memiliki karakteristik dan fungsi berbeda.

Baca juga:

Sape, Gitar Tradisi dari Kalimantan

Adapun lomba dayung jukung diadakan oleh pemerintah Kota Banjarmasin sebagai bagian dari upaya pelestarian tradisi. Selain jukung tradisional, lomba juga mencakup kategori jukung perahu naga yang dihias dengan ukiran naga.

Lomba ini menjadi daya tarik wisata dan ajang pencarian bibit pendayung berbakat. Awalnya, lomba ini hanya untuk warga setempat, tetapi kini peserta datang dari berbagai daerah di sekitar Banjarmasin.

Lomba biasanya digelar di Sungai Martapura, dengan regu peserta yang terdiri dari 6-8 orang. Pemenangnya adalah regu yang mencapai garis finish terlebih dahulu, dengan hadiah berupa uang atau barang.

Selain pada 17 Agustus, lomba dayung jukung juga diadakan pada perayaan lainnya seperti Hari Jadi Kalimantan Selatan dan HUT Kota Banjarmasin. (Waf)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan