Lirik Lagu Bunga Maaf The Lantis: Penyesalan, Harapan, dan Makna Mendalam

Senin, 16 Desember 2024 - ImanK

MerahPutih.com - Lagu Bunga Maaf The Lantis, yang dirilis pada 15 November 2024, dengan cepat mencuri perhatian pendengar.

Melodi lembut dan lirik emosional dalam lagu ini menceritakan kisah seseorang yang penuh penyesalan dan berusaha memperbaiki hubungan yang retak.

Lirik Lagu Bunga Maaf The Lantis

Hai
Masihkah luka itu ada di sana
Yang ku tinggalkan saat kita masih bersama
Kini waktu terasa berbeda
Tanpa hadirmu

Baca juga:

Lirik Lagu Last Night Treasure: Terjemahan dan Makna Lengkap

Keras hati yang dulu bicara
Berujung pilu
Andai angin mengulang
Sebuah masa yang t'lah usang
Kan ku telan isi bumi hanya untukmu
Terima bunga maafku
Layu termakan egoku
Meski ku tahu
Tak bisa

Oh mungkinkah ada rindu
Dibalik benci itu
Yang perlahan menghilang
Saat nyamanku tak lagi kau butuh
Kini waktu terasa berbeda
Tanpa hadirmu

Keras hati yang dulu bicara
Berujung pilu
Andai angin mengulang
Sebuah masa yang t'lah usang
Kan ku telan isi bumi hanya untukmu
Terima bunga maafku
Layu termakan egoku
Meski ku tahu
Tak bisa

Baca juga:

Lirik Lagu Blue Yung Kai Viral di TikTok, Begini Makna dan Terjemahan Lengkap

Andai angin mengulang
Semua masa yang t'lah hilang
Kan ku telan isi bumi hanya untukmu
Terima bunga maafku
Layu termakan egoku
Meski ku tahu
Meski ku tahu
Ku tak akan bisa

Makna Lagu Bunga Maaf The Lantis

Lagu Bunga Maaf menggambarkan perasaan mendalam seseorang yang merasa bersalah atas kesalahan yang telah dilakukannya dalam hubungan.

Melalui lirik yang penuh penyesalan, penyanyi menggambarkan perjuangannya untuk meminta maaf, meskipun ia tahu bahwa kata-kata atau permohonan maaf mungkin tidak cukup untuk menyembuhkan luka yang telah ditinggalkan.

Baca juga:

Lirik Lagu When I'm With You NCT Dream, Makna dan Terjemahan Lengkap

Lirik lagu ini menampilkan tema penyesalan yang tulus, harapan untuk kembali memperbaiki hubungan, dan ketidakmampuan untuk menghapus masa lalu.

Frasa seperti "Terima bunga maafku, layu termakan egoku" menunjukkan perasaan rendah diri dan penyesalan yang mendalam, serta kesadaran bahwa egonya menjadi penghalang untuk memperbaiki segala sesuatunya.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan