Lintasan Sirkuit MotoGP Mandalikan Pakai Aspal dari Inggris

Kamis, 17 Desember 2020 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - PT Indonesia Tourism Development Corporation (PT ITDC) mendatangkan aspal dari Inggris untuk lintasan balap MotoGP di sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Sirkuit Mandalika sendiri saat ini masih dalam proses pengaspalan lintasan. Sirkuit ini memiliki panjang lintasan 4,31 kilometer dan jumlah tikungan sebanyak 17.

Baca Juga:

Bangun Lintasan MotoGP di Mandalika, ITDC Anggarkan Rp700 Miliar

Untuk pengaspalan ini, salah satu BUMN bidang pariwisata itu mengeluarkan dana ratusan miliar termasuk pembuatan saluran senilai Rp75 miliar.

Kepala Kontruksi The Mandalika, Aris Joko Santoso mengatakan, aspal yang didatangkan dari Inggris tersebut, bukan aspal sembarangan melainkan aspal dengan spesifikasi khusus yang diperuntukkan untuk lintasan MotoGP.

"Aspal khusus ini digunakan untuk melapisi bagian paling atas lintas sirkuit yang memang spesifikasi dipakai untuk MotoGP dan itu diproduksi di Inggris. Kalau untuk bagian aspal bagian bawah di buat di Indonesia," ujarnya di Kuta, Lombok Tengah, Kamis (17/12).

Selain aspal, ITDC juga mendatangkan Airfence atau pagar pembatas yang berisi angin seperti layaknya balon udara, dan posisinya di pinggiran sirkuit. Untuk Airfence dan saluran sendiri didatangkan dari Jerman, karena tidak ada di produksi di Indonesia.

Kawasan wisata mandalika. (Foto: Antara).
Kawasan wisata mandalika. (Foto: Antara).

"Ini spesifik modelnya dan kualitasnya berbeda. Bisa saja di buat di Indonesia tapi untuk perlu ada alih teknologi dan jumlah yang besar untuk produksi sehingga bisa dimanfaatkan," ucap Santoso.

Sementara untuk bahan lain untuk lintasan sirkuit MotoGP Mandalika, kata Santoso, di produksi dan diambil dari lokal NTB, salah contoh batu-batu krikil untuk Gravel.

"Kalau untuk bahan-bahan lain kita gunakan produk lokal dari NTB," ujarnya dikutip Antara. (*)

Baca Juga:

Simulasi Gempa Dahsyat NTB: Sirkuit MotoGP Mandalika Habis Tersapu Tsunami

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan