Lima Tempat di Yogyakarta yang Wajib Dikunjungi Waktu Imlek
Minggu, 03 Februari 2019 -
IMLEK terasa kemeriahannya dimana-mana tak terkecuali di DI Yogyakarta. Bila melancong ke Yogyakarta tak ada salahnya untuk menyambangi beberapa tempat ini. Dijamin menemukan berbagai kemeriahan Imlek yang berbeda.
1. Kampung Pecinan Ketandan

Kampung Pecinan Ketandan terletak di dalam kawasan Malioboro, tak jauh dari pasar Beringharjo. Tak sulit menemukan kampung ini. Dari jalan Malioboro kamu akan melihat gapura megah berwarna merah ala negeri Tiongkok. Jika dilihat lebih teliti, gapura ini mencampurkan budaya Tiongkok dengan Jawa yang terlihat dari ornamennya. Sejak dulu kampung Ketandan merupakan tempat tinggal warga Tionghoa. Namun kini sudah banyak masyarakat Indonesia dan Melayu yang tinggal disana.
Saat Imlek tiba, lampion merah akan dipasang di Jalan Malioboro depan gapura. Beberapa warga akan menghias rumahnya dengan pernak pernik Imlek. Toko-toko di dalamnya juga menjual barang keperluan Imlek seperti pakaian, lampion, gambar shio dan angpao.
Tak jauh dari gapura, kamu bisa melihat patung dewa dan rumah ala negri Tiongkok di perempatan jalan. Adapula sederet toko yang menjual masakan khas Tionghoa baik yang halal maupun non halal. Di kampung ini juga ada Rumah Budaya Tionghoa. rumah ini dulunya milik Tan Jin Sing, kapiten dari negeri Tiongkok yang pindah ke Jawa. Di rumah budaya, para pelancong bia melihat sejarah kedatangan dan peran kaum Tiongkok di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Nuansa Imlek lebih terasa kental saat perayaan Pekan Budaya Tionghoa (PBTY) yang rutin diadakan menjelang perayaan Cap Go Meh. Kamu bisa puas wisata kuliner ala negeri tirai bambu dan berfoto di taman lampion. Tahun ini PBTY akan digelar pada 13-19 Februari 2019.
2. Gang Pajeksan

Gang Pajeksan adalah tempat untuk membeli pernak pernik Imlek. Letaknya masih dikawasan Malioboro, tepatnya di seberang kantor Gubernur Kepatihan. Begitu masuk ke dalam gang, kamu bisa langusng menemukan sederet toko yang menjual barang-barang memeriahkan Imlek dan Cap Go Meh seperti lampion, kue keranjang, kue bulan, amplop angpao, mainan naga dan bahan masakan Tionghoa.
Harga yang dibandrolpun enggak mahal. Kamu bisa mendapatkan lampion, mainan naga dari Rp5 ribu. Perlengkapan impek hanya dijual selama momen tahun baru Tionghoa yang jatuh pada bulan Februari. Pada hari biasa, toko-toko tersebut menjual bumbu-bumbu masakan Tionghoa.
3. Vihara Karang Djati

Letaknya agak jauh dari pusat kota, berada di Jalan Monjali nomor 78, Mlati, Sleman, Yogyakarta tepatnya tak jauh dari Pom bensin Monjali.
Vihara Karang Djati dibangun jauh dari hiruk pikuk keramaian kota. Lantaran tempat ini dipakai untuk meditasi memenangkan pikiran dan emosi jiwa. Setiap hari Jumat malam ada pelatihan meditasi gratis yang bisa diikuti oleh semua orang. Meditasi ini akan mengajak pengunjung untuk merenung dalam diam dan meninggalkan sejenak segala pikiran dan beban di hati.
Kamu yang sedang galau, stress dan ingin mencari kedamaian hati cobalah datang ke tempat ini. Hamparan sawah hijau di sisi kanan kiri viraha, gemericik bunyi aliran air sungai serta alunan musik alam akan melunturkan kegalauan hati yang tak tenang.
4. Klenteng Gondomanan

Wisata ala negeri tirai bambu tak lengkap rasanya jika tak mengunjungi klenteng. Kota Yogyakarta hanya punya dua kelenteng yakni Klenteng Gondomanan dan Klenteng Poncowinatan.
Nama aslinya adalah Klenteng Fuk Ling Miau. Namun lebih beken dengan nama Kelenteng Gondomanan karena terletak di Kecamatan Gondomanan. Waktu yang pas datang kesini adalah sepuluh hingga sehari sebelum imlek. Biasanya pengurus klenteng akan melakukan bersih-bersih klenteng sepekan sebelum Imlek. Patung dewa dewi akan dimandikan. Lampion dan pernak pernik doa turut dibersihkan.
Tahun ini klenteng Gondomanan direnovasi sehingga tampilannya lebih baru dan megah. Malam pergantian tahun yakni pada Selasa 4 Februari 2019 umat akan Sembahyangan bersama sambil menyalakan lilin-lilin dan lampion.
Untuk menuju kesana, kamu bisa menumpang Trans Jogja jalur 2B. Lalu turun di Halte Gondomanan. Klenteng letaknya dipinggir jalan Brigjen Katamso. Tinggal jalan sedikit sekitar 100 meter dari halte Gondomanan.
5. Klenteng Poncowinatan

Nama aslinya adalah Klenteng Tjen Ling Kiong. Terletak di Jalan Poncowinatan, Kranggan yang tak jauh dari Tugu Jogja yang tersohor itu. Klenteng Poncowinatan adalah Klenteng tertua di Yogyakarta. Didirikan sejak tahun 1881. Bangunannya sejak awal berdiri sampai sekarang tak banyak berubah. Karena itu jejak masa lalu bisa langsung terasa saat masuk ke Klenteng ini. Karena punya nilai sejarah, Klenteng Poncowinatan masuk ke dalam Bangunan cagar budaya.
Klenteng ini punya tradisi Imlek unik bernuansa nasionalis yakni tumpengan merah putih. Sebelum tumpeng dipotong digelar acara doa bersama. Dalam doa bersama, etnis tionghoa dan masyarakat setempat akan bersama-sama mendoakan kondisi negara dan kemakmuran rakyat. Kemudian tumpeng dipotong bersama dan dilanjutkan dengan makan-makan kekeluargaan. Nuansa akulturasi Jawa dengan Tionghoa sangat terasa terasa dalam doa dan tumpengan bersama ini.
Tahun ini doa bersama akan digelar pada Minggu 3 Februari 2019 dimulai pukul 11.00 Wib. Kamu yang teratrik kesana tinggal menumpang Trans Jogja jalur 1A atau 2B. Turun di Halte Tugu atau Pizza Hut. Kemudian jalan kaki ke arah Pasar Kranggan. Letak Klenteng ini di utara pasar Kranggan. (*)
Tulisan dari Teresa Ika kontributor merahputih.com untuk wilayah DI. Yogyakarta dan sekitarnya.
Baca juga:
Cap Go Meh Meriah di Yogyakarta, ini 6 Event yang Bisa Dikunjungi
Penting, Menjaga Keindahan Ruang Tamu saat Imlek