Liam Gallagher Ceritakan Momen Kehancuran Hidup Kala Oasis Bubar

Senin, 15 Januari 2024 - Febrian Adi

LIAM Gallagher yang dikenal lewat band Oasis, menceritakan salah satu babak dalam kehidupannya yang begitu hancur, menyusul keputusan sang saudara Noel Gallagher yang meninggalkan band pada 2009. Keputusan tersebut pun berujung pada bubarnya band rock asal Manchester tersebut.

Liam yang akan merayakan ulang tahun album debut Oasis bertajuk Definitely Maybe ke-30 tahun ini dengan sebuah tur skala stadion, merefleksikan perpisahan band tersebut dalam wawancaranya bersama The Guardian, Jumat (12/1).

Baca juga:

Lagu 'Purple Rain' Milik Prince Diadaptasi ke Panggung Musikal

"Mereka mencampakkan saya begitu buruk. Seluruh hidup saya hancur berkeping-keping,” kenang Liam menggambarkan sosok saudaranya Noel dan manajer band Oasis yakni Marcus Russell.

Adapun, Liam juga mengklaim bahwa Noel sesungguhnya sudah memiliki rencana untuk bersolo karier yang menurutnya tetap bisa berjalan berdampingan dengan karier cemerlang Oasis.

“Jika kamu ingin melakukan hal kecil karena tidak mendapat cukup perhatian, silakan Kawan. Saya akan pergi ke Barbados dan duduk di pantai selama enam bulan, tapi jangan terlalu memaksakan diri. Begitulah cara saya memandangnya,” ujar Liam.

Walaupun kemudian Liam sempat membentuk band Beady Eye dengan mantan rekan di Oasis yaitu Gem Archer, Andy Bell dan Chris Sharrock tak lama setelah band utamanya bubar, sang vokalis mengaku takt ahu apa-apa perihal alasan utama pembubaran Oasis.

Lebih lanjut Liam membantah klaim bahwa kebiasaan minum alkohol dia yang berlebihan adalah alasan utama yang menyebabkan keretakan di dalam band yang terbentuk sejak tahun 1991 tersebut. Kebiasaan itu menurut Liam sudah menjadi perilaku sehari-hari keduanya sejak lama.

"Hal itulah yang membuat Oasis menjadi seperti sebesar saat ini. Saya tidak berubah sama sekali hingga suatu waktu tiba-tiba dia berubah menjadi (seperti) Ronan Keating atau wanita lembut seraya berkata: 'Kita tidak bisa melakukan perilaku buruk seperti itu.’,” imbuh Liam.

Baca juga:

Akini Jing Lepas Debut Album 'VILLAIN'

Setelah Oasis dinyatakan bubar, Liam lantas mengingat bahwa situasi tersebut merupakan mimpi terburuk karena dia sama sekali tak mendapatkan sokongan baik soal materi dan hal-hal lain, termasuk tidak memiliki manajemen.

“Saya nyaris tidak bisa membereskan hal-hal terkecil dalam kehidupan dan bisnis karena semua dukungan itu telah dicabut, sementara si kecil Noely G masih memiliki semuanya,” pungkasnya. (far)

Baca juga:

Sejumlah Musisi Indonesia Memantapkan Diri Jadi Calon Legislatif di 2024

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan