Lakon 'Tanggeria': BATDD x Dongker Satukan Musik, Teater, dan Imajinasi
Selasa, 21 Oktober 2025 -
MerahPutih.com - Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi saksi kolaborasi lintas seni antara musik dan teater. Pada Minggu (19/10) siang, Unit pop barok asal Tangerang, BATDD, berkolaborasi dengan unit punk rock asal Bandung, Dongker, menampilkan sebuah konser teatrikal sederhana bertajuk 'Tanggeria' di Pasar Seni ITB, sebuah perayaan yang telah absen lebih dari satu dekade lamanya.
Walaupun dihujani panasnya terik matahari, terlihat lebih dari seribu penonton memadati lapangan kampus tersebut, menciptakan lautan manusia yang bersemangat menyaksikan aksi panggung penuh energi dan imajinasi.
Pertunjukan ini bukan sekadar konser musik semata, BATDD dan Dongker berhasil menyulap panggung menjadi ruang naratif hidup, memadukan bunyi, drama, dan simbol-simbol visual dalam satu alur cerita teatrikal yang terbagi menjadi beberapa babak: pertemuan, perkumpulan, peperangan, dan perdamaian.
Setiap babak menghadirkan perubahan suasana nan dinamis, mulai dari nuansa lirih dan penuh intrik hingga ledakan energi yang mengguncang panggung Pasar Seni ITB.
Cerita utama 'Tanggeria' berpusat pada konflik apik antara Raja Dudsky (diperankan oleh Arno Zarror) dan Panglima Zaror, dua tokoh yang mewakili kekuasaan dan pengkhianatan.
Baca juga:
Dalam kisah tersebut, Raja Dudsky mengutus Panglima Bokir menuju Hutan Tanggeria untuk meminta pertolongan kepada Tuan Loket Berkumis, sosok misterius yang diyakini memiliki kekuatan besar.
Demi melawan pasukan Panglima Zaror yang berkhianat serta keruntuhan kota Ganesha, Tuan Loket Berkumis lalu mengumpulkan bala bantuan: Gajah Bersin, Kuda Pengigit Kadal, Anggur Berkaki Dua, dan Anjing yang Damai, para entitas simbolik yang menggambarkan semangat, ketidaksempurnaan, sekaligus harapan akan kedamaian.
"Pasar seni diciptakan seni, dihancurkan seni di kepala sendiri," ucap dialog Panglima Bokir.
Alur teatrikal itu dihidupkan dengan kuat melalui musik. BATDD membuka pertunjukan dengan lagu-lagu seperti Anjing yang Damai, Bersin Gajah, Mendingan Jangan, Tamasya Dibuka dan Hutan Tanggeria, sebuah komposisi yang menggambarkan atmosfer magis dan konflik batin dalam cerita.
Baca juga:
Sementara itu, Dongker memainkan repertoar yang mengalir mengikuti alur cerita, seperti Disarankan di Bandung, Tuhan di Reruntuhan Kota, Luka di Pelupuk Mata, Sepenggal Sadar, Salah Display, Merusak Kesenangan, Di Nereka, dan Natrium Benzoat.
Momen paling eksplosif terjadi ketika Batdd dan Dongker membawakan Bertaruh pada Api secara kolaboratif, memadukan kekuatan dua dunia musik yang sama-sama intens dan emosional.
"Cek.. cek kebudayaan," ucap vokalis Dongker Delpi Suhariyanto sebelum mulai memainkan lagu Disarankan di Bandung.
Tak hanya menampilkan musik dan narasi, panggung teatrikal ini juga melibatkan lebih dari sepuluh 'Balada Dongkaps' (sebutan untuk penggemar Dongker) yang turut berperan dalam pementasan.
Mereka mengenakan balaclava fan, menari, dan melakukan teatrikal langsung di atas panggung, menambah dimensi visual yang membuat pertunjukan terasa hidup dan interaktif.
Gladi resik untuk teater tersebut bahkan dilakukan pada pukul 02.34 WIB dini hari di lapangan ITB, menunjukkan dedikasi tinggi seluruh tim di balik panggung.
Selama hampir satu jam, suasana konser berubah menjadi perayaan kolaborasi dan ekspresi bebas. Lampu-lampu sorot menari di udara, dentuman drum menggema di dada, dan setiap transisi antar-babak disambut sorakan penonton yang seolah ikut larut dalam kisah Tanggeria.
Penonton tak hanya berdiri pasif; mereka ikut ber-moshing, stage diving, dan berteriak antusias setiap kali lagu berganti. Energi kolektif itu menjadikan konser teatrikal BATDD x Dongker terasa seperti ritual bersama, di mana musik dan narasi melebur menjadi satu pengalaman emosional.

Pertunjukan 'Tanggeria' bukan hanya sukses dari segi jumlah penonton yang lebih dari 1.000 orang hadir, tetapi juga dari segi pengalaman artistik.
Bagi para penggemar lama Dongker maupun penikmat musik BATDD, konser ini memberikan visual baru yang segar, memperlihatkan bagaimana dua entitas musik berbeda bisa berpadu dalam satu narasi teatrikal yang kuat.
Setiap adegan, lagu, dan simbol dalam pertunjukan ini menciptakan interpretasi luas tentang konflik, kesetiaan, dan perdamaian, tema-tema universal yang disampaikan dengan karakter khas BATDD dan Dongker.
Dengan keberhasilan 'Tanggeria' di Pasar Seni ITB, BATDD x Dongker tak hanya menegaskan eksistensi mereka di kancah musik independen, tetapi juga membuka ruang baru bagi bentuk pertunjukan musik yang lebih eksperimental dan puitis. Siang itu, di bawah langit Bandung, Tanggeria hidup dan penonton menjadi bagian dari kisahnya. (far)