Kupat Ketek Kuliner Unik Khas Giri Gresik
Sabtu, 11 Februari 2017 -
Kupat (ketupat) adalah makanan yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Ketupat berbahan dasar beras dan dibungkus dengan pembungkus terbuat dari anyaman daun kelapa yang masih muda (janur).
Namun, di daerah Gresik, Jawa Timur ada ketupat yang berbeda dengan ketupat kebanyakan. Namanya Kupat Ketek. Ketupat ini menggunakan bahan dasar ketan. Pembukusnya juga tidak menggunakan janur, tapi menggunakan daun gebang. Daun gebang adalah sejenis palma, seperti daun lontar.
Disebut Kupat Ketek karena pembuatan ketupat ini menggunakan air dari sumur Ketek. Kupat Ketek banyak dijumpai di sekitar kawasan makam Sunan Giri, di Desa Sekarkurung, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Latifah, salah seorang penjual Kupat Ketek mengatakan, ketupat khas Giri Gresik ini memiliki rasa gurih dan tekstur kenyal sedikit lembek. Karena, bahan dasar ketan yang dicampur dengan parutan kelapa dan gula jawa ini mengunakan air sumur dengan takaran lebih dibanding ketupat pada umumnya.
Selain, rasanya yang buket dan menggugah selera, harga Kupat Ketek ini sangat murah, hanya Rp 2.500 perbijinya. Kupat Ketek ini juga menjadi salah satu kuliner favorit para wisatawan yang berziarah ke makam Sunan Giri.
"Yang paling berbeda dengan ketupat atau kupat lainnya, bahwa Kupat Ketek ini diolah menggunakan air dari sumur Ketek. Kalau tidak menggunakan air dari sumur Ketek, rasanya tidak akan enak,” ungkapnya.
Menurut wanita yang sudah menekuni usaha pembuatan Kupat Ketek sejak 23 tahun ini, ada cita rasa asin pada Kupat Ketek, karena selain berasal dari air sumur Ketek, daun pembungkusnya (daun gebang) juga memberikan sensasi rasa yang berbeda, lebih guruh. "Daun gebang ini, bisa menambah rasa sedap secara alami," katanya.
Proses pembuatan Ketan Ketek ini juga cukup menyita waktu. Karena selain harus memasaknya hingga berjam-jam, daun gebang yang digunakan sebagai pembungkusnya didatangkan dari Mojokerto, sehingga dibutuhkan kesabaran.
"Butuh waktu kurang lebih selama empat jam untuk proses pengukusan Kupat ketek ini. Karenanya, dalam pembuatan Kupat Ketek ini dibutuhkan perhitungan matang sebelum produksi. Dan setiap harinya saya membuat 300 biji untuk memenuhi pesanan maupun dijual sendiri," pungkasnya.
Artikel ini berdasarkan liputan Mauritz, kontrobutor atau reporter merahputih.com saat meliput di Gresik, Jawa Timur. Untuk mengikuti artikel terkait kuliner Gresek lainnya, baca juga: Gurihnya Otak-otak Goreng Ikan Bandeng Khas Gresik