‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Rabu, 01 Oktober 2025 -
MERAHPUTIH.COM — ‘KPOP Demon Hunters’ kini menebarkan sihir di rak-rak camilan berbagai peritel di Korea Selatan. Perusahaan makanan berebut menggandeng megahit Netflix tersebut. Tentunya, demi cuan berlimpah.
Animasi megahit Netflix tentang grup idola K-pop fiksi yang menjadi pemburu iblis di malam hari ini telah menjadi senjata ampuh terbaru bagi perusahaan makanan besar yang ingin mendongkrak penjualan. Perusahaan berlomba merilis produk bertema Huntrix dan Saja Boys, dua grup idola yang bersaing dalam KPop Demon Hunters. Tentu saja harapannya ialah popularitas film ini mendorong pembelian, baik dari penggemar internasional maupun konsumen lokal.
Salah satu perusahaan yang kebagian cuan besar yakni Nongshim. Beberapa adegan dalam film memperlihatkan anggota Huntrix menyantap mi instan dan camilan yang mirip dengan produk Shin Ramyun dan Shrimp Crackers milik raksasa makanan tersebut. Penonton dengan cepat mengaitkannya setelah melihat logo yang serupa pada mi instan dan bentuk kerupuknya. Mereka lalu membagikan temuan itu secara daring hingga menciptakan kehebohan untuk perusahaan.
Nongshim kemudian mulai meraup keuntungan dari tren ini. Mulai 29 September, perusahaan ini meluncurkan paket mi instan Shin Ramyun edisi baru secara daring. Paket ini berisi enam cup bergambar karakter utama film, Rumi, Mira, dan Zoey, masing-masing tampil di dua cup. Pembeli harus gercep nih, hanya 1.000 set yang tersedia.
“Kami menerima banyak permintaan untuk menggunakan film ini dalam kemasan produk kami di platform daring, ketika pelanggan bisa meminta desain khusus. Jadi kami bekerja sama dengan Netflix untuk merilis paket Shin Ramyun terbaru,” ujar seorang pejabat Nongshim, dikutip The Korea Times.
Baca juga:
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
Perusahaan itu juga akan memulai kampanye selama sebulan. Dalam kampanye ini, Shin Ramyun dan Shrimp Crackers bertema KPop Demon Hunters dijual di jaringan toko diskon besar dan gerai ritel lainnya di Korea. Bulan lalu, Nongshim mulai menjual saus mi serbaguna dengan gambar Huntrix, Saja Boys, dan harimau biru favorit penggemar dari film tersebut, Derpy. Produk itu didistribusikan secara terbatas ke beberapa negara di Amerika Utara, Eropa, Oseania, dan Asia Tenggara.
“Kolaborasi kami dengan Netflix lahir dari konsumen yang secara sukarela membagikan keberadaan kami di film itu dan menciptakan keseruan daring. Sama seperti KPop Demon Hunters yang mempromosikan budaya Korea ke seluruh dunia, kami akan terus mempromosikan K-ramyun dan K-snack ke konsumen global,” imbuh pejabat Nongshim.
Usaha lain yang berusaha cuan dari tren ini ialah anak usaha waralaba global SPC, Paris Baguette. Toko kue ini meluncurkan kue dan pastry terinspirasi animasi tersebut. Soda Pop Cake bergambar Saja Boys dan Golden Butter Bun bertema Huntrix menjadi dua dari lima produk baru yang rilis pada akhir Agustus lalu. Lebih banyak kue, roti, dan dessert akan dirilis sepanjang bulan ini.
Paris Baguette juga menggunakan branding KPop Demon Hunters pada eksterior lima tokonya di Seoul, Pangyo (Provinsi Gyeonggi), Bandara Internasional Incheon, dan Pulau Jeju. Mereka menyebutkan kampanye lain sedang dipersiapkan. “Rencana kami ialah terus memperkenalkan berbagai produk yang terinspirasi dari dunia fiksi film ini dan pengaruh eksplosif K-pop di seluruh dunia,” ujar pejabat Paris Baguette.
Sementara itu, merek minimarket besar GS25 juga tak mau kalah. Operator merek tersebut, GS Retail, akan mulai meluncurkan produk kolaborasi baru. Triangle gimbap (nasi berisi lauk dibungkus rumput laut), bola nasi, dan kotak makanan siap saji lainnya akan dikemas dengan desain bertema film. Kemasan Ice Brulee, salah satu produk terlaris GS25 tahun ini, juga menampilkan anggota Huntrix.
Kepala Pemasaran GS Retail, Lee Jung-pyo, dikutip The Korea Times, mengatakan pihaknya menghadirkan film ini ke dunia nyata dengan memperkenalkan makanan Korea dari film tersebut sebagai produk nyata melalui kolaborasi dengan Netflix.
“Fandom global ini akan menjadi alat kami untuk kolaborasi lebih jauh dengan konten Korea, menjadikan kenyamanan toko bukan sekadar gerai, melainkan platform budaya,” tutupnya.(dwi)
Baca juga: