Kisah Eric Moussambani, Olimpian Renang yang Tak Tahu Cara Berenang

Senin, 29 Juli 2024 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Bayangkan bila kamu belum pernah melihat kolam renang sebelumnya, tidak pernah tahu bagaimana cara berenang, namun harus mewakili negaramu untuk berkompetisi di cabang olahraga renang untuk Olimpiade.

Itu yang dialami Eric Moussambani, olimpian renang dari Guinea Khatulistiwa, pada Olimpiade Sydney 2000.

Delapan bulan sebelum bertanding di Olimpiade Sydney 2000, Moussambani tidak tahu bagaimana cara berenang. Ia bahkan hanya berlatih renang di kolam renang hotel di negaranya yang memiliki panjang hanya 12 meter, jelas tidak sesuai dengan standar Olimpiade.

Baca juga:

Tim Panahan Beregu Putri Indonesia Atasi Perlawanan Malaysia

Namun, Moussambani berhasil tampil di Sydney, berenang di kolam renang Olimpiade sepanjang 50 meter, mewakili negaranya di negeri kanguru itu. Komite Olimpiade Internasional (KOI) mengungkapkan itu semua bisa terjadi berkat Olympic Solidarity Program.

Program itu dirancang untuk membantu atlet dari negara berkembang untuk berpartisipasi di Olimpiade. Moussambani melakukan debutnya di nomor 100 meter gaya bebas.

Moussambani bahkan terpaksa berenang sendirian, karena perenang lainnya didiskualifikasi akibat kesalahan saat start. Moussambani mengaku ia awalnya merasa sangat gugup, namun mengubah ketakutannya menjadi energi untuk menyelesaikan renangnya.

Baca juga:

Rio Waida Lakoni Babak Eliminasi untuk Lanjutkan Perjuangan di Olimpiade Paris 2024

Ia memulai renangnya dengan baik, kuat, dan cepat. Namun, di tengah prosesnya, Moussambani mulai melambat, kemungkinan karena kelelahan. Bahkan, Moussambani sempat nyaris terhenti di tengah kolam. Namun, ia bertekad menyelesaikan renangnya.

"Saya ingat ketika saya sedang berenang, saya mendengar riuhan dan tepuk tangan penonton yang sangat meriah. Suara itu memompa saya untuk terus berenang hingga akhir," kata Moussambani.

Meski Eric Moussambani tidak memenangi medali apapun pada debutnya di Olimpiade Sydney 2000 itu, namun ia berhasil tampil di judul berita setiap surat kabar, dan membanggakan masyarakat Guinea Khatulistiwa. (waf)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan