Ketika Monas Jadi Saksi Bisu Duka Indonesia Atas Kepergian Chester Bennington

Senin, 31 Juli 2017 - Rina Garmina

PESONA Linkin Park telah lama mendunia. Dan nama besar grup musik beraliran nu metal itu tak bisa dipisahkan dari peran sang vokalis, Chester Bennington, yang mengakhiri hidupnya pekan lalu. Semua penggemar Chester di seluruh dunia amat menyayangkan kepergiannya.

Kepergiannya tak hanya menimbulkan duka di hati para penggemar di Amerika. Penggemar-penggemarnya yang di Indonesia juga ikut merasakan kepergian Chester. Pada Minggu (30/7) malam, Monumen Nasional (Monas) seolah menjadi saksi bisu duka yang dialami para fan pria yang meninggal di usia 41 tahun itu.

Malam itu, Monas dipenuhi sekira 160 orang berpakaian hitam sebagai lambang berkabung. Atribut Linkin Park pun menempel di pakaian dan tubuh mereka. Pojok Monas yang berhadapan dengan Istana Merdeka, Jakarta, menjadi tempat berkumpulnya para penggemar Chester.

Sebenarnya, acara ini telah direncanakan sejak beberapa hari lalu. Namun, jadwal para penggemar banyak yang bentrok hingga akhirnya mereka baru bisa mengadakan acara mengenang Chester Bennington pada Minggu malam. Jumlah pesertanya pun melampaui target.

"Tadinya ditargetkan 50 orang, ternyata yang daftar sampai 160 orang," kata TB Fauzi, penggemar yang bergabung dengan Linkin Park Indonesia.

Suasana haru muncul saat beberapa penggemar maju untuk mengungkapkan rasa kehilangan mereka atas kepergian Chester. Beberapa terlihat tak kuasa menahan rasa pilu di hati.

Untuk mengenang Chester, spanduk besar bergambarkan fotonya yang sedang menyanyi di atas panggung dibentangkan di Monas. Kemudian para penggemar menempelkan pula foto-foto pria yang telah memiliki hasrat bunuh diri sejak kecil itu. Di bawah foto-foto tersebut, mereka juga meletakkan bunga-bunga tanda duka. (*)

Sumber: ANTARA

Dapatkan informasi kematian Chester Bennington pada artikel Ketika Chester Bennington “Memilih” Mati Di Hari Kelahiran Sang Sahabat, Chris Cornell.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan