Kereta Sudah Bisa Melintas Stasiun Gubug-Karangjati dengan Kecepatan Terbatas

Sabtu, 25 Januari 2025 - Angga Yudha Pratama

MerahPutih.com - PT KAI terus mempercepat pemulihan jalur kereta api di Km 32+5/7 antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Pada Jumat (24/1) pagi, satu jalur (jalur hulu) di petak lintas Semarang Tawang–Cepu–Surabaya Pasar Turi sudah dapat dilalui kereta api dengan kecepatan terbatas.

Sementara, hingga Jumat (24/1) pukul 19.00 WIB, seluruh perjalanan KA di lintas tersebut kembali menggunakan pola operasi normal tanpa perlu dilakukan pengalihan jalur (pola operasi memutar).

Baca juga:

KAI Baru Berhasil Sambung 1 Jalur Rel Ganda yang Putus Akibat Banjir Grobogan

"Pembukaan jalur ini memungkinkan kereta api dapat melintas dengan kecepatan terbatas, yaitu 10 km/jam. Pembatasan kecepatan diterapkan untuk memastikan keselamatan perjalanan kereta api," ujar Vice President Public Relations KAI Anne Purba, Jumat (24/1).

PT KAI telah mengerahkan ratusan personel dari tim jalan rel dan jembatan serta mengangkut material dengan Kereta Api Balas (KLB Balas) untuk mendukung percepatan pemulihan jalur lainnya (jalur hilir) yang masih dalam proses pengerjaan.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada para pelanggan kereta api dan pihak-pihak terkait, seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Tengah (BTP Jateng), atas kerja samanya yang luar biasa dalam proses pemulihan ini," kata Anne.

Baca juga:

Jalur Rel di Grobogan Masih Amblas, Sejumlah Perjalanan Kereta Api Terlambat

Seluruh langkah pemulihan dilakukan dengan prioritas utama pada keselamatan pekerja dan perjalanan kereta api. Sebagai bagian dari langkah antisipasi jangka panjang, KAI bekerja sama dengan PUPR, BBWS dan BTP Jateng untuk mematangkan rencana pembangunan tanggul di sepanjang jalur kereta api.

"Langkah strategis ini diharapkan mampu meningkatkan ketahanan jalur dari potensi bencana seperti banjir atau longsor, sehingga operasional kereta api dapat berjalan lebih aman dan lancar di masa mendatang," tutur Anne. (Asp)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan