Kemunculan Sosok Rheza Herwindo, Sang Putra Setya Novanto di KPK
Jumat, 22 Desember 2017 -
MerahPutih.com - Putra mantan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, Rheza Herwindo akhirnya memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada Jumat (22/12).
Rheza akan diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP dengan tersangka Dirut PT Quadra Solutions Anang Suginana Sudihardjo.
Putra sulung Setnov itu tiba di Gedung KPK pada pukul 09.55 WIB. Sama halnya dengan putri Setnov Dwina Michaella, Rheza bungkam saat dicecar sejumlah pertanyaan oleh awak media. Dia pun bergegas masuk menuju lobby Gedung KPK.
Rheza pernah mangkir saat dipanggil penyidik KPK pada akhir November 2017 lalu. Anak Ketua DPR nonaktif itu akan dimintai keterangannya soal kepemilikan saham di PT Murakabi Sejahtera dan PT Mondialindo Graha Perdana.
PT Murakabi merupakan salah satu konsorsium yang disiapkan Tim Fatmawati untuk mendampingi Konsorsium Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI) mengikuti tender proyek e-KTP 2011. Sementara PT Mondialindo merupakan holding PT Murakabi.
Kemarin, penyidik KPK sudah meminta keterangan putri Setnov, Dwina Michaella sebagai saksi. Dia diperiksa selama hampir sembilan jam. Usai pemeriksaan, Dwina bungkam saat dicecar sejumlah pertanyaan dari awak media.
Dalam pengusutan kasus korupsi proyek e-KTP, KPK tengah mendalami kepemilikan saham PT Murakabi Sejahtera dan PT Mondialindo Graha Perdana. KPK telah menguraikan posisi keluarga Setnov di dua perusahaan tersebut dalam surat dakwaannya.
PT Murakabi dikendalikan Setnov lewat keponakannya Irvanto Hendra Pambudi alias Irvan, anaknya Rheza dan istrinya Deisti Astriani Tagor. Setnov melalui Irvan membeli saham PT Murakabi milik Vidi Gunawan yang tak lain adalah adik kandung Andi Narogong.
Irvan duduk sebagai Direktur PT Murakabi. Sedangkan Dwina menjabat sebagai Komisaris PT Murakabi.
Sementara, Deisti dan Rheza membeli saham PT Mondialindo yang merupakan holding PT Murakabi. Deisti memiliki 50 persen, sementara Rheza memegang 30 persen saham perusahaan itu. (Pon)