Kata CEO Disney tentang Kegagalan 'The Marvels'
Minggu, 03 Desember 2023 -
FILM terbaru Marvel Studios, The Marvels, menjadi perhatian karena dianggap sebagai kegagalan besar tahun ini. Dirilis pada pertengahan November 2023, pendapatan film ini diketahui tidak mencapai biaya produksinya, bahkan kini dianggap sebagai film dengan pendapatan terendah dalam sepanjang seri Marvel Cinematic Universe.
CEO Walt Disney Co. Bob Iger. mengatakan bahwa kegagalan ini akibat dari tindakan yang diambil oleh divisi studio Disney dalam meningkatkan output konten untuk memberi makan platform streaming miliknya.
Dalam wawancara dengan jurnalis keuangan Andrew Ross Sorkin di DealBook Summit di New York, Iger mengatakan bahwa kesalahan perhitungan adalah salah satu alasan beberapa film Disney tahun ini, seperti The Marvels, tampil mengecewakan di Box Office.
"Kualitas memerlukan perhatian. ... Hal ini tidak terjadi secara kebetulan. Dalam kasus ini, kami terlalu memperhatikan kuantitas sehingga kualitasnya menjadi encer (payah)," kata Iger.
Baca juga:
Kolaborasi Seniman Indonesia untuk Poster Spesial ‘The Marvels’
Iger menyebutkan alasan lain mengapa The Marvels gagal tayang di bioskop. Dia mengatakan proses syuting film tersebut berlangsung saat pandemi COVID-19. Akibatnya, pengawasan di lokasi syuting sangat longgar dan kurang.
"Saya rasa, saat ini, prioritas nomor satu saya adalah membantu studio berubah secara kreatif," kata Iger kepada Sorkin, kolumnis keuangan di The New York Times.
Tak hanya The Marvels, dalam tiga tahun terakhir, film-film Marvel lainnya berada di bawah ekspektasi komersial, termasuk entri ketiga dalam seri Ant-Man.
Baca juga:
Debut ‘The Marvels’ Rajai Box Office dengan Hasil yang Kurang Memuaskan
Sementara itu, Disney memulai debut sembilan serial Marvel di platform streaming Disney+, yang juga menghasilkan kegagalan serupa seperti seperti She-Hulk: Attorney at Law.
Sorkin menyinggung dua film terbaru lainnya yang tidak mencapai target Box Office: film kelima dalam waralaba Indiana Jones dan musikal animasi Wish, yang dirilis pada akhir pekan Thanksgiving dan hanya mengumpulkan USD 31,6 juta (Rp 487 miliar).
Meskipun Iger tidak memberikan penjelasan spesifik mengapa kedua film tersebut berkinerja buruk, secara umum, katanya, Disney perlu lebih realistis tentang definisi kesuksesan di tengah maraknya streaming dan peralihan ke menonton di rumah pada era pandemi.
Dalam beberapa bulan terakhir, Iger berada di bawah tekanan besar untuk memperkuat posisi Disney di pasar dan memangkas biaya. Perusahaan ini menghadapi tantangan berat, termasuk melambatnya langganan Disney+ dan menurunnya jumlah siaran televisi linier. (dsh)
Baca juga: