Karya 12 Desainer Ternama Tampil di JFW 2023 dengan Tema Wedding Dress

Senin, 31 Oktober 2022 - Ikhsan Aryo Digdo

SEORANG perempuan masuk ke area titian peraga dengan mengenakan hanbok berwarna putih. Namun, hanbok itu terlihat polos dan tak berwarna-warni. Berbeda dengan yang sering kita lihat. Yang ada justru hanbok dengan ukiran brokat dan gaun berbahan satin, persis busana bagi seorang mempelai.

Gaun pengantin itu adalah salah satu dari 36 busana yang tampil pada malam kelima JFW 2023, Jumat (28/10). Koleksi busana gaun pengantin bertajuk Moonlight Whisper ini merupakan bentuk kerja sama antara JFW, Intercontinental Hotel Jakarta, dan Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) atau Indonesian Fashion Designer Council (IFDC).

Baca Juga:

Nagita Slavina Usung Tema 'PARADISO' untuk Koleksi Pertamanya di JFW 2023

"Kegiatan ini adalah sebuah diferensiasi untuk kita dengan karya-karya kita di panggung lain. Di panggung lain kita ada kain negeri gitu ya, khusus untuk mengola kain negeri. Nah di sini itu kita mengola wedding collection," ungkap Desainer Era Soekamto yang terlibat pada kolaborasi ini kepada Merahputih.com.

Ada sebanyak 36 busana yang tampil. (Foto: merahputih.com/Andreas Pranatalta)

Dalam peragaan busana ini, ada 12 desainer ternama yang hadir. Setiap desainer menampilkan DNA atau ciri khas mereka masing-masing dalam karyanya. Mereka tampil dan hadir membawakan tiga busana andalan yang menjadi keunikan dari tiap desainer. Baju dari koleksi ini bukanlah desain khusus menyesuaikan tema, melainkan memang baju-baju dari tiap desainer yang dikoleksi bagi tema tersebut.

Beberapa di antaranya adalah Era Soekamto dengan baju pengantin yang identik khas Indonesia seperti kebaya brokat dan untaian bunga melati. Ia mencoba menampilkan gaun yang menunjukkan kecantikan asli dari pemakainya masing-masing. Sebab, baju harus disesuaikan dengan bentuk tubuh. Bukan malah tubuh yang menyesuaikan baju.

Baca Juga:

Manisnya Koleksi Fashion Ibu dan Anak di Jakarta Fashion Week 2023

Lalu, ada pula Liliana Lim dengan gaun pengantin yang terinspirasi dari hanbok asal Korea dengan aksesori bunga di atas kepala, persis adat pernikahan asal negeri ginseng. Desain ini merupakan DNA dari Liliana dengan mencoba untuk menunjukkan aura dari pengantin.

Inspirasi gaun pengantin asal Asia Timur juga tercermin dalam desain Danny Satriadi. Ia mendesain sebuah gaun pengantin yang dikombinasikan dengan pakaian tradisional Jepang, yaitu kimono dengan tambahan gantungan oriental nan panjang di bagian belakang gaun. Koleksi-koleksi ini bernama Utsukushhii, yang berarti keindahan atau kecantikan ialah sebuah hal yang dipegang erat oleh Danny ketika membuat karya.

Ada 12 desainer ternama dari IPMI yang hadir ramaikan JFW 2023. (Foto: merahputih.com/Andreas Pranatalta)

Selain gaun pengantin yang sering kita temukan, desainer Andreas Odang mengeluarkan sebuah gaun yang bentuknya lebih mirip dengan kostum. Misalnya dengan gaun pendek (mini dress) dan gaun panjang yang di sekelilingnya dilengkapi bunga-bunga putih kecil, sekilas mirip bunga es. Model perempuan itu sesekali juga menggunakan topeng. Gaun pengantin bergaya kostum ini merupakan bahasa reformasi dari Andreas, sesuai dengan tema JFW 2023 untuk menampilkan busana mempelai yang lebih bebas.

Selain keempat desainer itu, hadir juga karya-karya milik Ivan Gunawan, Ghea Indonesia, ERI, Priyooktaviano, dan desainer lainnya. Kehadiran desainer ternama ini merupakan bentuk dukungan IPMI terhadap kemajuan fesyen Indonesia. IPMI sebagai salah satu organisasi tertua yang ada di Indonesia ini memandang JFW sebagai salah satu platform untuk mengembangkan dunia mode di Tanah Air. Ini juga menjadi ajang reuni bagi 12 desainer ini yang telah lama tidak mengadakan pagelaran busana bersama. (mcl)

Baca Juga:

Usung Tema Alam, Bluesville dan Hijack Sandals Menangi Awards JFW 2023

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan