Kartini: Di Depan Saya, Suamiku Ditembak Pembegal

Minggu, 08 Maret 2015 - Aang Sunadji

MerahPutih Kriminal- Begal masih saja merajalela di Jabodetabek yang meresahkan masyarakat. Akibatnya, Acam, korban ditemebak oleh pelaku begal.

Sungguh naas nasib Acam Mulyadi (48).Ia ditembak di rumahnya, di depan istrinya saat ia mempertahankan satu unit motornya yang akan diambil pelaku begal. Hingga Acam tewas setelah dibawa ke Rumah Sakit.

Kartini yang ditemui oleh merahputih.com dikediamannya menuturkan secara detail detik-detik suaminya ditembak oleh pembegal.

"Saat itu pukul 03:30 WIB, saya mendengar hentakan suara kaki. Suara tersebut berasal dari belakang rumah yang dekat dengan parkiran motor," ungkap Kartini, istri Acam, Minggu (8/3).

Selanjutnya, ia melihat asal dari suara detakan kaki tersebut. Ternyata motornya yang diparkir dibelakang, di dalam rumahnya hilang. Kedua kelopak matanya mencari motor tersebut berada. Motor itu sedang dibawa oleh maling. Spontan ia berteriak kepada suaminya, motor hilang.

"Pak, motor hilang," teriaknya ketika itu. (Baca: Gagal Beraksi, Motor Pembegal Malah Tertinggal di Lokasi)

Mendengar perkataan istrinya, Acam terkejut, ia langsung keluar rumah dan melihat si pelaku sedang menggiring motor ke jalan untuk dibawa kabur.

Korban melakukan perlawanan. Terjadi tarik menarik motor antara korban dan pelaku. Namun pelaku yang saat itu berjumlah dua orang, kenakan jaket warna hitam dan celana jeans panjang, serta helm full face mengeluarkan pistol. Pistol tersebut diarahkan ke korban.

"Suamiku ditembak pelaku begal di depan saya. Tembakan pertama sempat dielakkan oleh suami. Namun tembakan kedua mengenai perutnya," ungkap Kartini sembari meneteskan air matanya mengenang suaminya.

Kartini melompat dan melakukan perlawanan terhadap si pelaku tersebut. Ia melempar batu ke pelaku. Dan teriakan minta tolong terus ia lontarkan dengan sekeras suaranya, maling.

Pelaku panik. Kabur. Motor korban selamat, ditinggalkan. (Baca: Adi: Saya Sempat Tolong Acam yang Bercucuran Darah)

"Saya dan abang Adi membawa suami ke Rumah Sakit. Diperut suamiku itu terus mengeluarkan butiran-butiran darah. Namun, setibanya di Rumah Sakit, Acam, menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 06.00 WIB. Korban meninggalkan istri dan tiga buah hatinya. (gms)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan