Kang Cepot dan Pitung Ikutan Kirab Sepeda Ontel

Minggu, 22 Oktober 2017 - Zaimul Haq Elfan Habib

MerahPutih.com - Komunitas Pesepeda Ontel Yogyakarta punya cara unik untuk mengajak orang bersepeda. Mereka menggelar kirab (pawai) bersepeda bersama keliling Kota Yogyakarta. Kirab sepeda ontel ini digelar sebagai puncak acara Jogja Republik Ontel (JRO) 2017.

Pawai dimulai sekitar pukul 07.00 hingga pukul 10.00 WIb. Wakil Gubernur Sri Paduka Paku Alam X membuka pawai ini. Rute pawai dimulai dari Museum Benteng Vredeburg di dekat Titik nol km Yogyakarta ke arah Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta-Puro Pakualaman-Museum Ki Hajar Dewantara-Tugu Yogyakarta-Malioboro dan kembali ke Benteng Vredeberg.

Sepeda ontel yang dipakai bentuknya antik dari beragam merk mulai dari sepeda Gazelle, Hagobi dan Penny Farthing. Para pengendaranya pun tak kalah unik. Beberapa peserta berpakaian ala tokoh terkenal suatu daerah seperti Pitung Kang Cepot Sakirah Madura dan Abdi Dalem Keraton Yogyakarta. Ada pula yang memakai baju tentara Jepang dan mandor-mandor Belanda. Bahkan ada yang memakai baju ala Jeronimo suku Indian dan Presiden pertama Indonesia Soekarno. Wisatawan asing pun tak ketinggalan mengikuti acara ini.

Presiden JRO 2017 Muntowil menjelaskan event Jogja Republik Onthel adalah event rutin dua tahunan yang diselenggarakan oleh para pecinta sepeda yang tergabung dalam Paguyuban Onthel Djogjakarta (Podjok). Melalui event ini para pecinta sepeda ontel ingin mengajak masyarakat Indoenesia terutama Yogyakarta untuk kembali gemar bersepeda.

“Kami prihatin sekarang hak pesepeda sudah dirampas oleh pengendara lain. Makanya warga yang menggunakan sepeda di Yogyakarta juga makin sedikit jumlahnya. Ini yang membuat Yogyakarta makin macet,” Kata pria yang akrab disapa Towil ini di Yogyakarta, Minggu (22/10).

Padahal, lanjutnya dahulu bersepeda sudah menjadi salah satu budaya warga Yogyakarta untuk pergi ke kantor, sekolah atau pasar. Selain itu ia juga menyayangkan fasilitas umum untuk para pesepeda di Yogyakarta yang dulu ada kini mulai rusak dan hilang. Misalnya seperti jalur sepeda, ruang tunggu sepeda saat di lampu merah serta parkiran sepeda. “Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk sentilan kami untuk pemerintah dan ajakan kami agar pemerintah bisa lebih peduli dan menggiatkan kembali budaya bersepeda,” tutur Towil.

Tahun ini, JRO 2017 mengusung tema Ontel Sahabat Museum, Museum Selalu Di hati. Disela-sela pawai, peserta diajak untuk berkunjung ke dua museum yang dilintasi yakni museum di dalam Pura Pakualaman dan Pura Ki Hajar Dewantara di Jalan Taman Siswa. Towil tak menduga event JRO ke enam ini mendapat antusiasme dari para penggemar sepeda ontel. Awalnya panitia memperkirakan event akan dihadiri sekitar 1000 peserta. Ternyata membludak menjadi 3000 peserta.

Selain kirab, sejumlah kegiatan turut dilaksanakan untuk menyebarkan virus bersepeda yakni pameran Sepeda Tua Sarekat Ontel di Bentar Budaya Jogjakarta, Pasar Ontel yang menampilkan hiburan rakyat dan pembacaan Deklarasi Jogja Republik Onthel. Panitia turut memberikan penghargaan pada tiga warga Yogyakarta yang dinilai telah menggelorakan semangat bersepeda di masyarakat. (*)

Berita ini merupakan laporan dari Teresa Ika, kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Baca juga berita lainnya pada artikel Simak, Ini Kantong Parkir dan Rekayasa Lalu Lintas Wayang Jogja Night

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan